Jakarta (ANTARA News) - Bayi prematur yang secara darurat dikeluarkan dari rahim ibunya, yang tewas akibat serangan tank Isreal di Jalur Gaza, akhirnya meninggal dunia akibat komplikasi.


Bayi perempuan berusia enam hari itu diberi nama seperti ibunya, Shayma al-Sheikh Qanan, dan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Khan Yunis, Gaza bagian selatan, Kamis.




Setelah dioperasi sesar oleh tim dokter di Rumah Sakit Deir al-Balah, Gaza Tengah, bayi yang baru berusia delapan bulan di dalam kandungan, diketahui mengalami gangguan oksigen dan harus menggunakan alat respirator minimal tiga minggu ke depan.




"Saat jantung ibunya berhenti berdetak, bayi mengalami kekurangan oksigen dan membuat otaknya sebagian mati," kata Dr Abdel Karem al-Bawab, seperti dikutip AFP.




"Pasokan listrik yang kurang memadai membuat tabung oksigen si bayi tidak berfungsi maksimal dan kami harus melakukan resusitasi manual lebih dari sekali," tambahnya.