Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf terus memastikan pemenuhan kebutuhan para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan kembali mengirimkan bantuan logistik tanggap darurat tahap ketiga.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Kamis, disebutkan bantuan logistik tahap ketiga dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu telah tiba di Pelabuhan Larantuka, Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dari Gudang Pusat di Bekasi dan langsung didistribusikan ke posko-posko pengungsian.
“Setibanya di Larantuka kami langsung distribusikan ke enam titik lokasi pengungsian,” ujar petugas dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos Dika Yudistira.
Adapun bantuan logistik tahap ketiga tersebut terdiri dari 1.000 kasur, 15 tenda serbaguna, 1.000 selimut, 1000 paket
family kit, 600 tenda gulung, 800 paket makanan siap saji dan 1.000 paket makanan anak, dengan total bantuan senilai Rp 1.628.904.500.
Dengan sampainya bantuan tahap ketiga di lokasi bencana tersebut, Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik untuk penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan total nilai Rp3.785.424.870.
Selain menyalurkan bantuan logistik tanggap darurat tahap ketiga, Kemensos juga mengirimkan tenaga dokter dan tenaga kesehatan sebanyak 10 orang. Mereka bertugas untuk pelayanan kesehatan di pos lapangan pengungsian yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di lokasi pengungsian sejak Rabu (13/11/).
Baca juga: Kemensos bekali dukungan psikososial kepada pengungsi erupsi Lewotobi Tak hanya itu Kemensos juga telah mendirikan tenda serbaguna untuk fasilitasi sekolah darurat di setiap pos lapangan pengungsian, sehingga anak usia sekolah dapat melanjutkan aktivitas belajarnya.
Hingga saat ini, sebanyak 13.116 jiwa yang terdiri dari 3.373 Kepala Keluarga (KK) terdampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sementara itu Badan Geologi telah mengeluarkan surat perihal penyampaian evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu (13/11). Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinilai masih sangat tinggi dan terlihat erupsi disertai aliran lava pijar sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi serta sectoral 9 km pada arah barat daya – barat laut.
Baca juga: Pengungsi mandiri erupsi Lewotobi diarahkan beralih ke posko utama