Jakarta (ANTARA) - Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu Junaedi wafat pada Rabu sore setelah mengalami sakit dalam beberapa bulan terakhir.

“Iya benar bapak Junaedi meninggal sekitar pukul 18.36 WIB,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Murniasih Hutapea di Jakarta Rabu.

Baca juga: RSUD Kepulauan Seribu optimalkan ambulans kapal untuk dekatkan layanan

Ia mengatakan almarhum memang menderita sakit dalam beberapa bulan terakhir.

“Tadi dibawa ke rumah sakit,” kata dia.

Sementara Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Ajie Lukman Hidayat membenarkan informasi Bupati Kepulauan Seribu meninggal dunia.

“Saya mendapat informasi beliau meninggal di ruang kerja dan dibawa ke Rumah Sakit,” kata dia.

Baca juga: Kepulauan Seribu sebut belum ada kasus DBD selama musim hujan

Ia mengaku sudah lama tak berjumpa dengan Bupati Junaedi yang memang dalam kondisi sakit.

“Beliau sudah lama sakit dan dirawat. Beberapa kali ke kantor dan langsung pulang. Jenazah Bupati Kepulauan Seribu rencana akan dibawa ke rumah duka di kawasan Cibubur,” kata dia.

Junaedi menjabat sebagai Bupati Kepulauan Seribu sejak tahun 2020 ini berpulang karena penyakit yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir.

Baca juga: BI DKI terus dorong penggunaan QRIS di Kepulauan Seribu


Pria kelahiran 5 Desember 1966 ini sebelumnya jarang terlihat di publik dalam kegiatan pemerintahan baik di internal maupun mitra kerja pemerintahan dan perannya banyak digantikan Wakil Bupati di berbagai kegiatan.

Terakhir, Junaedi hadir dalam Perayaan HUT Kabupaten Kepulauan Seribu ke-23 yang digelar di Gedung Mitra Praja, Jakarta pada Minggu (10/11).

Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kepulauan Seribu periode 2018-2020 dan Wakil Wali Kota Jakarta periode 2017-2018 ini datang ke Perayaan HUT Kabupaten Seribu ke-23 menggunakan kursi roda.

Junaedi mengenakan batik Korpri serta peci hitam memberikan sambutan dalam Perayaan HUT Kepulauan Seribu. Dirinya mengatakan selama 23 tahun perjalanan telah dilalui bersama-sama, dengan menghadapi berbagai tantangan dan meraih banyak prestasi.

“Keindahan alam, kekayaan budaya dan semangat kebersamaan masyarakat menjadi modal utama dalam membangun Kabupaten Kepulauan Seribu,” kata dia

Junaedi berharap, dengan mengusung tema tahun ini, sinergi bisa terus dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan serta mengembangkan potensi pariwisata Kepulauan Seribu.

“Mari kita jaga dan lestarikan keindahan Kepulauan Seribu sebagai salah satu destinasi wisata unggulan,” kata dia.