Pakar: Pelatihan mangrove pada guru tingkatkan literasi generasi Z
13 November 2024 19:38 WIB
Upaya rehabilitasi yang dilakukan di hutan mangrove Lubuk Kertang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. ANTARA/HO-BRGM Indonesia.
Medan (ANTARA) - Pakar Kehutanan dari Universitas Sumatera Utara (USU) Onrizal Ph.d mengatakan pelatihan mangrove dilakukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) kepada 150 guru tingkat dasar dan menengah di wilayah ini dapat meningkatkan literasi terkait tanaman mangrove untuk generasi Z.
"Dengan adanya kegiatan pelatihan ini, sudah memiliki kemajuan yang lebih baik untuk menyiapkan generasi dengan peduli terhadap mangrove," ujarnya di Medan, Rabu.
Ia mengharapkan para guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang merupakan generasi Z tersebut, agar dapat mengetahui tentang penting dan manfaat mangrove.
Apalagi, ujarnya, para guru tersebut memiliki teknik belajar dengan kekinian, seperti membuat visual maupun projek terkait dengan tanaman mangrove, untuk disampaikan kepada siswa.
"Ini sangat menarik dilakukan, karena generasi sekarang sangat tertarik dengan visual maupun digital terkait manfaat dan peran penting mangrove," kata dia.
Baca juga: Kementerian PU: Pembangunan tanggul pantai utara Jawa bertahap
Bagaimana pun, menurut Onrizal, dari catatan terkait mangrove di Sumut, seperti di Kabupaten Langkat kehilangan tanaman ini cukup luas karena kerusakan lingkungan, walaupun pemerintah mulai melakukan upaya penanaman untuk pemulihan.
BRGM melaksanakan rehabilitasi mangrove di Sumut mencapai 85.223 hektare yang terdiri atas 59.765 hektare mangrove existing dan 25.458 hektare mangrove potensi.
"Dengan adanya kegiatan ini menjadi perhatian yang penting untuk pelestarian mangrove. Karena mangrove juga bagian dari ketahanan negara, baik dari segi penahan tsunami alami maupun ketahanan pangan, karena di situ ada udang, ikan, kerang dan lainnya," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan BRGM Budiyanto mengatakan pendidikan lingkungan hidup mangrove ini memiliki peran strategis dalam upaya membangun terhadap lingkungan, memberikan keterampilan, dan membantu mencegah kerusakan lingkungan.
Dia mengharapkan pendidikan lingkungan terhadap guru dapat menjadikan mereka cinta lingkungan dan pelaku untuk mengawali penanaman mangrove dari dampak lingkungan.
Baca juga: BRGM: Pelatihan mangrove pada guru tingkatkan pelestarian lingkungan
Baca juga: Perkumpulan Konservasi Kakatua tanam 1.200 mangrove di Seram Barat
"Dengan adanya kegiatan pelatihan ini, sudah memiliki kemajuan yang lebih baik untuk menyiapkan generasi dengan peduli terhadap mangrove," ujarnya di Medan, Rabu.
Ia mengharapkan para guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang merupakan generasi Z tersebut, agar dapat mengetahui tentang penting dan manfaat mangrove.
Apalagi, ujarnya, para guru tersebut memiliki teknik belajar dengan kekinian, seperti membuat visual maupun projek terkait dengan tanaman mangrove, untuk disampaikan kepada siswa.
"Ini sangat menarik dilakukan, karena generasi sekarang sangat tertarik dengan visual maupun digital terkait manfaat dan peran penting mangrove," kata dia.
Baca juga: Kementerian PU: Pembangunan tanggul pantai utara Jawa bertahap
Bagaimana pun, menurut Onrizal, dari catatan terkait mangrove di Sumut, seperti di Kabupaten Langkat kehilangan tanaman ini cukup luas karena kerusakan lingkungan, walaupun pemerintah mulai melakukan upaya penanaman untuk pemulihan.
BRGM melaksanakan rehabilitasi mangrove di Sumut mencapai 85.223 hektare yang terdiri atas 59.765 hektare mangrove existing dan 25.458 hektare mangrove potensi.
"Dengan adanya kegiatan ini menjadi perhatian yang penting untuk pelestarian mangrove. Karena mangrove juga bagian dari ketahanan negara, baik dari segi penahan tsunami alami maupun ketahanan pangan, karena di situ ada udang, ikan, kerang dan lainnya," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan BRGM Budiyanto mengatakan pendidikan lingkungan hidup mangrove ini memiliki peran strategis dalam upaya membangun terhadap lingkungan, memberikan keterampilan, dan membantu mencegah kerusakan lingkungan.
Dia mengharapkan pendidikan lingkungan terhadap guru dapat menjadikan mereka cinta lingkungan dan pelaku untuk mengawali penanaman mangrove dari dampak lingkungan.
Baca juga: BRGM: Pelatihan mangrove pada guru tingkatkan pelestarian lingkungan
Baca juga: Perkumpulan Konservasi Kakatua tanam 1.200 mangrove di Seram Barat
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: