Palu (ANTARA News) - Puncak arus balik Lebaran lewat jalur darat di Sulawesi Tengah diprediksi terjadi pada Sabtu dan Minggu (2-3 Agustus 2014), kata pejabat berwenang setempat.
"Hari ini arus balik mulai mengalir, tetapi puncaknya pada hari Sabtu dan Minggu," kata Kepala Dinas Perhubungan Sulteng, Hendro Surahmat di Palu, Kamis.
Ia mengatakan kebanyakan pemudik yang sudah kembali ke Palu dua hari ini adalah para pedagang.
Sementara khusus pemudik Lebaran yang berkerja sebagai PNS, pelajar dan mahasiswa diperkirakan akan kembali dari kampung halaman mereka di dalam maupun luar wilayah Sulteng menggunakan bus-bus angkutan kota dalam provinsi dan angkutan kota antar provinsi (AKDP dan AKAP) serta angkutan pedesaan nanti pada Sabtu dan Minggu.
Selama dua hari itu, arus balik Lebaran di Terminal Tipo dan Terminal Mamboro akan dipadati para penumpang yang baru saja usai merayakan Idul Fitri di kampung halaman mereka.
Kepadatan arus balik selama dua hari itu disebabkan pada 4 Agustus 2014 merupakan hari kerja bagi PNS dan juga masuk sekolah.
Sementara situasi di Terminal Mamboro, sekitar 10 km utara Kota Palu belum menunjukan adanya peningkatan arus balik Lebaran.
Bus-bus AKDP dan AKAP yang tiba maupun diberangkatkan dari dan ke Palu selama dua hari ini masih kurang.
Bahkan rata-rata bus yang tiba dan diberangkatkan penumpangnya tidak penuh. "Beberapa kursi tidak terisi," kata Kepala Terminal Mamboro, Irfan Yahya.
Ia juga memperkirakan arus balik Lebaran baru akan mencapai puncaknya pada 2/8 dan 3/8.
Anie (34), salah seorang penumpang bus AKAP yang baru saja tiba di Terminal Mamboro mengatakan selama perjalan dari Gorontalo sampai di terminal, bus yang ditumpanginya tidak mengalami hambatan apa-apa.
Bus yang hanya mengangkut sekitar 14 penumpang tersebut berjalan lancar dan tiba di terminal sesuai waktu. (BK03)
Puncak arus balik Lebaran pada Sabtu-Minggu
31 Juli 2014 09:00 WIB
Arus Balik Lingkar Gentong Macet. Sejumlah kendaraan memadati ruas jalan Lingkar Gentong, Kadipaten Tasikmalaya, Jabar, Senin (12/8). Banyak kendaraan mogok akibat tidak kuat melintasi tanjakan tersebut sehingga mengakibatkan antrean panjang. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Pewarta: Anas Masa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: