Pemudik masih terlihat pada H+2 di daerah hulu sungai Kalsel
31 Juli 2014 01:45 WIB
Sejumlah penumpang berada di atas kapal kayu setelah melakukan perjalanan dari hulu Sungai Kapuas setibanya di dermaga Pelabuhan Kapuas Besar, Pontianak, Kalbar, Kamis (23/8). Kapal yang dapat mengangkut kebutuhan rumah tangga hingga seberat 13 ton tersebut menjadi pilihan bagi warga yang ingin ke hulu Sungai Kapuas karena biayanya relatif terjangkau yaitu Rp15 ribu per orang. (ANTARA/Jessica Helena Wuysang)
Banjarmasin (ANTARA News) - Pemudik lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah, terutama tujuan daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalimantan Selatan masih terlihat pada H+2.
Pantauan Antara Kalsel, Rabu, warga masyarakat yang mudik pada hari ketiga lebaran Idul Fitri 1435 H atau H+2 itu umumnya mereka yang menghabiskan silaturahmi di Banjarmasin hingga H+1.
Mereka yang mudik bersama keluarga itupun banyak menggunakan mobil pribadi, karenanya pula deretan kendaraan bermotor roda empat cukup panjang menuju daerah hulu sungai Kalsel tersebut pada H+2.
Pemudik pada H+2 itu di antaranya pergi-pulang (PP) dan ada pula yang menginap untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman beberapa hari atau sebelum akhir masa libur lebaran Idul Fitri 1435 H.
Sementara pada hari bersamaan atau H+2 arus balik pemudik mulai tampak menggunakan angkutan penumpang umum atau angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) Kalsel.
Pertemuan arus mudik dan balik pada H+2 itu membuat kelancaran lalu lintas jalan raya jurusan Banjarmasin - Banua Anam Kalsel agak terganggu yang nampak dari perjalanan mobil kadang seakan merayap.
Bahkan sekali-sekali macet seperti terjadi antara lain di wilayah Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalsel atau antara Km83 - Km88 dari Banjarmasin.
Begitu pula di wilayah Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel atau Km142 - Km144 dari Banjarmasin, yang merupakan persinggahan, baik bagi mereka yang berangkat dari ibu kota Kalsel maupun dari beberapa kabupaten di provinsi itu.
Oleh karena terdapat beberapa simpul kemacetan maka perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor roda empat dari Banjarmasin ke Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang berjarak 165 kilometer, ditempuh selama empat jam lebih dari biasannya hanya sekitar tiga jam atau paling lama 3,5 jam. (SHN/A029)
Pantauan Antara Kalsel, Rabu, warga masyarakat yang mudik pada hari ketiga lebaran Idul Fitri 1435 H atau H+2 itu umumnya mereka yang menghabiskan silaturahmi di Banjarmasin hingga H+1.
Mereka yang mudik bersama keluarga itupun banyak menggunakan mobil pribadi, karenanya pula deretan kendaraan bermotor roda empat cukup panjang menuju daerah hulu sungai Kalsel tersebut pada H+2.
Pemudik pada H+2 itu di antaranya pergi-pulang (PP) dan ada pula yang menginap untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman beberapa hari atau sebelum akhir masa libur lebaran Idul Fitri 1435 H.
Sementara pada hari bersamaan atau H+2 arus balik pemudik mulai tampak menggunakan angkutan penumpang umum atau angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) Kalsel.
Pertemuan arus mudik dan balik pada H+2 itu membuat kelancaran lalu lintas jalan raya jurusan Banjarmasin - Banua Anam Kalsel agak terganggu yang nampak dari perjalanan mobil kadang seakan merayap.
Bahkan sekali-sekali macet seperti terjadi antara lain di wilayah Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Kalsel atau antara Km83 - Km88 dari Banjarmasin.
Begitu pula di wilayah Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel atau Km142 - Km144 dari Banjarmasin, yang merupakan persinggahan, baik bagi mereka yang berangkat dari ibu kota Kalsel maupun dari beberapa kabupaten di provinsi itu.
Oleh karena terdapat beberapa simpul kemacetan maka perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor roda empat dari Banjarmasin ke Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang berjarak 165 kilometer, ditempuh selama empat jam lebih dari biasannya hanya sekitar tiga jam atau paling lama 3,5 jam. (SHN/A029)
Pewarta: Syamsuddin Hasan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: