Lebak (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto meminta pemerintah daerah agar mengutamakan pembangunan desa guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau kita sudah membangun desa maka sejatinya telah membangun Indonesia, sehingga jangan sampai dianggap enteng, dianggap remeh dan jangan ditelantarkan pembangunan desa," kata Mendes saat mengunjungi Desa Sumur Bandung Kabupaten Lebak, Rabu.

Baca juga: Mendes: BUMDes harus gali potensi desa demi sejahterakan masyarakat
Kemendes PDT sekarang memiliki semboyan dan tagline Bangun Desa, Bangun Indonesia dan Desa Terdepan untuk Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang sebagian besar tinggal di desa hingga lebih 73 persen dari jumlah penduduk dan jumlah desa sebanyak 75 ribu.
Dengan demikian, pemerintah harus membangun desa, termasuk di Kabupaten Lebak yang sumber daya alamnya yang kaya dan luar biasa mulai pertambangan, pertanian, perikanan dan pariwisata.

Namun, pertanyaan apakah kekayaan sumber daya alam itu sudah dikelola dengan maksimal juga apakah kekayaan alam itu sudah menyumbangkan kesejahteraan, kemakmuran, kebahagiaan dan kemajuan.

Karena itu, potensi di semua desa harus menjadikan perhatian untuk pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Sebab, desa sebagai pemasok swasembada pangan terbesar, sehingga Presiden Prabowo Subianto harus terwujud swasembada pangan hingga lumbung pangan dunia.

"Kita meyakini desa itu penyumbang pangan terbesar baik sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan lainnya," katanya.

Menurut dia, masyarakat Indonesia jangan sampai tergantung ketersediaan pangan ke negara lain.

Sementara di desa- desa bisa dimaksimalkan dengan pertanian pangan, palawija, hortikultura, perikanan, peternakan dan perkebunan.

Baca juga: Kemendes jadikan desa di Tangerang sebagai penyuplai pangan MBG
Karena itu, Pj Bupati Lebak dapat memetakan sentra - sentra penghasil pangan di desa- desa dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.

"Kita berharap desa dapat menjadikan daerah penyumbang pangan masyarakat," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pihaknya minta petani di desa agar memaksimalkan lahan pertanian untuk memenuhi ketersediaan pangan lokal untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dimana program MBG itu jangan sampai untuk kebutuhan sayur-sayuran, beras, ikan, daging unggas, buah- buahan dipasok dari daerah lain.

Karena itu, wilayah Kabupaten Lebak jangan sampai ada lahan tidur dan tidak produktif, sehingga manfaat untuk ketersediaan pangan lokal tersebut.

"Kami optimistis hasil produksi pangan itu untuk ketersediaan program MBG sehingga dapat menggulirkan ekonomi masyarakat setempat," katanya.

Sementara itu, Pj Bupati Lebak Gunawan Rusminto mengatakan pemerintah daerah berkomitmen untuk pembangunan di 340 desa baik sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan guna memenuhi ketersediaan pangan dan swasembada pangan.

Selain itu juga mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tumbuh dan berkembang sehingga bisa menjadi desa mandiri.

"Kita mendorong desa itu bisa mewujudkan swasembada pangan juga perguliran ekonomi sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran," katanya.