Prabowo-Biden komitmen tekan emisi gas rumah kaca tangani krisis iklim
13 November 2024 13:52 WIB
Presiden Prabowo Subianto (kiri) melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjalin komitmen kedua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai respons atas krisis iklim.
Komitmen itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Kepala Negara yang diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.
"Kami berkomitmen pada target pengurangan emisi yang lebih ambisius dan menyeluruh, yang mencakup semua gas rumah kaca, sektor dan kategori yang sejalan dengan pencapaian target net zero," demikian petikan pernyataan Gedung Putih dilansir di Jakarta, Rabu.
Komitmen itu juga mencakup kontribusi kedua negara dalam memenuhi Perjanjian Paris yang sejalan dengan pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius dan dalam semangat menanggapi secara positif Global Stocktake pertama.
Baca juga: Indonesia tegaskan akan lanjutkan semua komitmen tingkatkan aksi iklim
Baca juga: Indonesia ungkap keseriusan menekan emisi karbon di ajang COP29 Baku
Kedua Kepala Negara juga bertekad untuk memperluas kolaborasi dalam pembangkitan energi bersih dan terbarukan serta mempercepat transisi energi bersih.
Presiden Biden dan Presiden Prabowo juga membahas penangkapan dan penyimpanan karbon serta pengurangan metana sebagai peluang utama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka untuk mendukung peningkatan kapasitas pengurangan metana," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Biden mengucapkan selamat kepada Indonesia atas keberhasilannya dalam mengurangi emisi dari deforestasi.
AS juga menawarkan dukungan berkelanjutan bagi Indonesia untuk mencapai target serapan bersih sektor kehutanan dan lahan pada tahun 2030.
Baca juga: AS dukung Indonesia percepat studi kelayakan reaktor nuklir kecil
Baca juga: AS dukung Indonesia percepat permohonan aksesi OECD
Komitmen itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Kepala Negara yang diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.
"Kami berkomitmen pada target pengurangan emisi yang lebih ambisius dan menyeluruh, yang mencakup semua gas rumah kaca, sektor dan kategori yang sejalan dengan pencapaian target net zero," demikian petikan pernyataan Gedung Putih dilansir di Jakarta, Rabu.
Komitmen itu juga mencakup kontribusi kedua negara dalam memenuhi Perjanjian Paris yang sejalan dengan pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius dan dalam semangat menanggapi secara positif Global Stocktake pertama.
Baca juga: Indonesia tegaskan akan lanjutkan semua komitmen tingkatkan aksi iklim
Baca juga: Indonesia ungkap keseriusan menekan emisi karbon di ajang COP29 Baku
Kedua Kepala Negara juga bertekad untuk memperluas kolaborasi dalam pembangkitan energi bersih dan terbarukan serta mempercepat transisi energi bersih.
Presiden Biden dan Presiden Prabowo juga membahas penangkapan dan penyimpanan karbon serta pengurangan metana sebagai peluang utama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka untuk mendukung peningkatan kapasitas pengurangan metana," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Biden mengucapkan selamat kepada Indonesia atas keberhasilannya dalam mengurangi emisi dari deforestasi.
AS juga menawarkan dukungan berkelanjutan bagi Indonesia untuk mencapai target serapan bersih sektor kehutanan dan lahan pada tahun 2030.
Baca juga: AS dukung Indonesia percepat studi kelayakan reaktor nuklir kecil
Baca juga: AS dukung Indonesia percepat permohonan aksesi OECD
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: