Washington (ANTARA News)- Ketua Dana Moneter Internasional Christine Lagarde pada Selasa mengatakan Ukraina mungkin membutuhkan lebih banyak bantuan internasional, jika krisis dengan pemberontakan separatis pro-Rusia berkepanjangan.

"Ketika berdiri dan dalam keadaan saat ini serta sejumlah asumsi kami, yang mencakup konflik yang akhirnya diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, tidak ada pendanaan tambahan yang diperlukan," kata Lagarde pada sebuah konferensi pers di kantor pusat IMF di Washington.

"Jika ada parameter yang berubah ... pembiayaan tambahan mungkin sangat diperlukan dalam 12 bulan," kata Lagarde, direktur pelaksana lembaga 188 negara itu.

Pada akhir April, IMF menyetujui saluran kredit 17 miliar dolar AS kepada Ukraina, bagian dari bantuan keuangan internasional 27 miliar dolar AS untuk perekonomian negara itu yang belum pulih dari pemberontakan yang pihak Barat menyalahkan tetangganya Rusia, sebuah tuduhan yang dibatah oleh Moskow.

"Jika ada perubahan-perubahan parameter penting, kita harus meninjau kembali keseluruhan strategi karena kita sedang berbicara tentang situasi yang berbeda," kata Lagarde.

Pencairan pertama dari bantuan, senilai 3,19 miliar dolar AS, disalurkan pada awal Mei lalu.

Krisis Ukraina telah meningkat sejak dana talangan (bailout) dimulai, dengan separatis pro-Rusia memperluas kontrol mereka di Ukraina timur -- mesin industri ekonomi -- dan jatuhnya sebuah pesawat penumpang Malaysia Airlines di atas wilayah tersebut pada pertengahan Juli.

IMF, yang membuat pembayaran pinjaman tergantung pada kemajuan suatu negara dalam mencapai reformasi ekonomi drastis, seharusnya menyalurkan angsuran bantuan berikutnya kepada Kiev pada akhir Agustus, tetapi harus berhati-hati mengingat krisis politik di pemerintahan baru-baru ini, kata Lagarde.

"Semua, tentu saja, harus didukung oleh pemerintah," katanya.

Parlemen Ukraina menetapkan untuk mengadakan sidang khusus pada Kamis guna memutuskan apakah akan menerima atau menolak pengunduran diri tiba-tiba Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk pada Kamis lalu.

"Jika pemilu diminta selama tahun ini kami pasti akan mencari pengesahan dari para pemimpin politik," kata Lagarde.