Los Angeles (ANTARA) - SpaceX berencana melakukan uji terbang keenam terhadap roket raksasanya, Starship, paling cepat pada Senin (18/11) mendatang.

Menurut perusahaan tersebut, tujuan dari uji terbang keenam ini meliputi pemulangan kembali mesin pendorong (booster) ke situs peluncuran untuk ditangkap (catch), penyalaan kembali mesin Raptor pesawat di luar angkasa, pengujian serangkaian eksperimen pelindung panas, manuver pengubahan trayek pesawat antariksa untuk masuk kembali ke atmosfer, dan pendaratan di Samudra Hindia.

SpaceX telah melakukan uji terbang kelimanya terhadap Starship pada 14 Oktober. Dalam uji kelima tersebut, booster dapat dipulangkan kembali ke landasan peluncuran untuk pertama kalinya.

SpaceX mengatakan bahwa uji terbang kelima itu merupakan momen penting dalam proses menuju sistem peluncuran yang dapat digunakan kembali (reusable) sepenuhnya dan secara cepat.

Pada percobaan pertama, booster Super Heavy berhasil kembali ke situs peluncuran dan ditangkap oleh lengan mekanis berbentuk sumpit (chopstick) di menara peluncuran dan penangkapan yang ada di Starbase.

Bagian tahap atas (upper stage) dari roket Starship juga menunjukkan beberapa penyempurnaan dalam uji terbang kelima itu, yang menghasilkan entri terkendali dan pendaratan di air (splashdown) berakurasi tinggi di area yang ditargetkan di Samudra Hindia, ungkap SpaceX.

Pesawat antariksa Starship dan roket Super Heavy milik SpaceX, yang secara kolektif disebut sebagai Starship, merupakan sistem transportasi yang sepenuhnya reusable dan dirancang untuk membawa awak maupun kargo ke orbit Bumi, Bulan, Mars, dan lokasi lain di luar angkasa.