Menurut Hadi, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, langkah tersebut dapat mendukung perwujudan ketahanan pangan di tanah air karena edukasi cuaca dan iklim menjadi solusi bagi peningkatan produktivitas pertanian dan keselamatan nelayan.
"BMKG memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberikan pengetahuan terkait cuaca dan iklim. Ini sangat bermanfaat khususnya bagi petani di NTB, termasuk petani tembakau di Lombok yang sangat bergantung pada kondisi iklim. Nelayan juga memerlukan informasi cuaca untuk memastikan keamanan dan efisiensi saat melaut,” ucap Abdul Hadi.
Hal tersebut pun telah dia sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi V DPR bersama BMKG pada Selasa (12/11).
Baca juga: BMKG pasang belasan menara pantau untuk observasi perubahan iklim
Baca juga: Di DPR, Dwikorita sebut Info BMKG lebih bantu petani dibanding Google
Pengetahuan iklim dan cuaca, kata dia melanjutkan membantu petani dalam menentukan waktu tanam dan panen yang lebih tepat, serta menjaga kualitas hasil pertanian mereka.
Sementara bagi nelayan, informasi itu menjadi pedoman dalam memilih waktu yang aman untuk melaut sehingga mengurangi risiko kecelakaan laut yang disebabkan oleh cuaca buruk.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BMKG, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menyusun program edukasi cuaca yang efektif.