Teheran (ANTARA News) - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Selasa, menuduh Israel melakukan pemusnahan etnis alias genosida, di Gaza dan menyerukan dunia Islam mempersenjatai rakyat Palestina untuk memerangi rezim zionis itu.

Dalam pidato merayakan Idul Fitri, Khamenei mengatakan Israel bertindak seperti "anjing gila dan "serigala liar" dalam melakukan gerakan, yang menyebabkan malapetaka kemanusiaan dan harus dilawan.

"Penduduk dikepung dalam satu tempat kecil dengan perbatasan ditutup, tidak memiliki air dan aliran listrik, para warga ini menghadapi satu musuh bersenjata," katanya tentang tiga pekan pertempuran di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina dan 53 tentara Israel.

"Rakyat melakukan perlawanan tanpa henti. Ini adalah satu pelajaran bagi kita semua," katanya.

Khamenei menolak berbicara tentang satu gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan tiada satu komplotan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk menyelamatkan Israel dan mengatakan Hamas harus dipersenjatai, bukannya dilucuti karena hal itu membuat mereka tidak dapat mempertahankan diri mereka.

"Presiden Amerika Serikat mengeluarkan satu fatwa gerakan perlawanan itu harus dilucuti senjata mereka agar mereka tidak dapat menanggapi kejahatan (yang dilakukan Israel),kata pemimpin tertinggi itu mengacu pada seruan Barack Obama bagi perlucutan senjata kelompok itu dan demiliterisasi Gaza.

"Kami mengatakan sebaliknya. Dunia dan khusus dunia Islam harus mepersenjatai rakyat Palestina," kata Khamenei.

Pernyataan-pernyataannya itu diucapkan setelah unjuk-unjuk rasa yang dilakukan di Iran, Jumat, dalam satu unjuk dukungan bagi rakyat Palestina dan untuk memprotes rerhadap aksi militer Israel di Gaza.

Iran tidak mengakui eksistensi Israel dan mendukung kelompok-kelompok Islam Palestina yang memeranginya.

Pada Kamis, Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, mengemukakan kepada stasiun televisi pemerintah dalam program berbahasa Arab, Teheran membantu Hamas dengan teknologi yang digunakannya untuk membuat roket yang ditembakkan ke Israel.

Dalam konflik besar di dan sekitar Gaza November 2012, Larijani mengatakan, Iran memberikan dukungan keuangan dan militer kepada Hamas.

Israel menuduh Iran memasok para pejuang Gaza dengan rudal Fajr-5, yang memiliki jangkauan tembak 75km dalam konflik itu.