"Nanti kami komunikasi lagi dengan PU dan Jasa Marga, bagaimana langkah ke depan. Mudah-mudahan ini yang terakhir kecelakaan berat seperti ini," kata Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin dalam keterangan, di Bandung, Selasa.
Koordinasi tersebut, kata Bey, adalah bagaimana melakukan mitigasi agar tidak ada lagi kecelakaan di Tol Cipularang seperti kecelakaan beruntun di KM 92.
"Yang kami pikirkan adalah bagaimana mitigasinya di kemudian hari, karena ini kan sebetulnya sudah sering terjadi kecelakaan antara KM 90 sampai 100 itu karena turunan juga," katanya.
Atas kecelakaan tersebut, Bey juga menjenguk para korban kecelakaan beruntun itu di RS Abdul Radjak, Purwakarta, Senin (11/11) malam.
Menurut dia, total ada 29 korban kecelakaan beruntun yang dibawa ke Rumah Sakit Abdul Radjak, yang terdiri atas tujuh orang luka berat, 21 luka ringan, dan satu korban meninggal dunia.
Baca juga: Komisi V: RUU LLAJ harus prioritas usai ada tragedi KM 92 Cipularang
"Korban ditangani dengan baik oleh Rumah Sakit Abdul Rajak, para korban juga akan mendapat santunan dari Jasa Raharja," ujarnya.
Dalam upaya menghilangkan trauma korban dari kecelakaan, menurut dia, tim Trauma Healing dari kepolisian sudah turun tangan.
"Dari Polres, Tim Trauma Healing sudah datang. Terima kasih juga kepada Basarnas ikut mengevakuasi, cukup cepat," katanya.
Lebih lanjut, Bey juga meminta para pengendara agar selalu mengecek kondisi kelaikan kendaraannya untuk meminimalkan kecelakaan yang dapat terjadi di jalan.
"Kami minta kepada semua pengendara apalagi yang pengendara mobil besar itu pastikan kelayakan kendaraannya aman," katanya.
Baca juga: Ketua DPR nyatakan keprihatinan atas kecelakaan beruntun di Tol Cipularang
Baca juga: Korlantas selidiki penyebab kecelakaan Tol Cipularang
Baca juga: Korban kecelakaan Tol Cipularang diberikan “trauma healing”