Kendari (ANTARA) - Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) diajak bermain di wahana Mal The Park Kendari oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Konsel dan Polda Sultra untuk memulihkan psikologis anak.

Pemulihan psikologis anak itu dilakukan pascaviralnya perkara dugaan penganiayaan yang terjadi di SDN 4 Baito yang melibatkan guru honorer Supriyani dan anak Aipda Wibowo Hasyim inisial D (8).

Kepala DP3A Kabupaten Konsel Hj. St Hafsa saat ditemui di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa siswa-siswi SDN 4 Baito itu sangat antusias dan ceria saat bermain di wahana. Bahkan, para orang tua yang ikut mendampingi anak mereka juga menikmati kebahagiaan siswa-siswi.

"Seolah tidak ada beban terlihat pada raut wajah para siswa tersebut, setelah beberapa lamanya mereka harus ikut terkena dampak dari masalah yang bergulir beberapa waktu ini," kata St Hafsa.

Dia menyebutkan bahwa kegiatan trauma healing dilakukan bertujuan untuk memulihkan mental para siswa dan berusaha untuk mengembalikan kehidupan normal agar dapat beraktivitas lagi di sekolah mereka.

Baca juga: Kapolri akan pecat anggota jika terbukti minta uang di kasus Supriyani

St Hafsa menyampaikan bahwa kegiatan trauma healing yang dilaksanakan itu diharapkan agar rasa percaya diri anak agar dapat pulih kembali setelah ada kejadian di daerah mereka.

"Tentunya kita semua ingin anak-anak tidak terganggu psikisnya. Kita memilih untuk mengajak mereka bermain, karena trauma healing untuk dewasa dan anak itu berbeda," ucap St Hafsa.

Ia menjelaskan bahwa atas perkara yang menimpa guru SDN 4 Baito dan muridnya, terdapat beberapa siswa yang tidak bersekolah akibat dampak viralnya perkara tersebut.

"Harapan kami, anak-anak ini bisa saling akrab kembali dan tidak ada beban dalam diri mereka dan proses belajar di sekolah dapat normal lagi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala SDN 4 Baito Sanaali menyambut antusias dan mengapresiasi kegiatan trauma healing yang dilakukan oleh Dinas P3A Konsel dan juga dibantu oleh Polwan dari Polda Sultra.

"Saya harap setelah kegiatan trauma healing ini, mental anak-anak ini kembali pulih dan kembali di sekolah dapat berbaur dengan siswa lainnya tanpa ada beban," jelasnya.

Baca juga: Jaksa Penuntut Umum Kajari Konsel tuntut bebas Supriyani
Baca juga: Pemkab Konsel tunggu arahan bupati terkait somasi terhadap Supriyani