Rengat, Riau (ANTARA News) - Salah satu warga Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Indra Lesmana (14), adalah anak yatim yang ditinggal ayahnya meninggal dunia; dia harus bekerja keras untuk membeli baju Lebaran dengan bekerja sebagai buruh.
"Saya harus mencari uang sendiri, apalagi menghadapi Lebaran untuk membeli baju saya tetap harus menjadi buruh kasar," kata Indra, di Rengat, Selasa.
Lebaran, masih menjadi momen yang mengharukan bagi kebanyakan masyarakat Tanah Air. Bagi anak-anak dan remaja awal, momen itu juga sering disimbolisasikan dengan berbagai "yang baru", di antaranya baju baru, yang diperjuangkan Indra.
Mungkin terdengar remeh, sekedar baju baru. Namun bagi dia, hal itu cukup berharga untuk diwujudkan, apalagi tanpa kehadiran sang ayah.
Ia mengatakan, sejak ditinggal ayahnya yang telah berpulang ke Rahmatullah, dirinya tidak bisa hanya meminta tetapi harus berusaha keras dengan bekerja apa saja untuk menghidupkan diri sendiri agar menjadi mandiri.
Menghadapi hari kemenangan tentunya harus membeli baju dan celana baru, untuk itu Indra mesti tetap lebur bekerja sebagai buruh dengan salah satu pengusaha agar bisa seperti teman- temannya yang lain bisa menikmati Lebaran dengan baik.
"Saya bangga walaupun harus terus berusaha, karena akan mendidik diri saya untuk rajin dan ulet," sebutnya.
Usai melaksanakan shalat tarawih terakhir, Sabtu (26/7). Dengan penuh senyum, Indra memilih baju baru di pasar jongkok simpang Pematangreba yang biasa digelar setiap malam minggu.
Layaknya pemuda dewasa, siswa kelas dua di SMPN 1 Rengat Barat ini membeli satu pasang pakaian untuk dia pakai pada hari raya nanti.
Bagaimana tidak, pada usia 14 tahun ia sudah mempunyai penghasilan sendiri dibanding teman seusinya yang masih memiliki orangtua sebagai tempat meminta.
Ayahnya, sepekan lalu pada bulan Ramadan, telah pergi menghadap Yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya. Sebelum meninggal dunia, ayahnya lama menderita penyakit di bagian kepala dan selama itu pula, Indra berlatih untuk mandiri dengan bekerja di pabrik batu bata, di KM 13 Desa Talangjerinjing, Kecamatan Rengat Barat.
" Alhamdulillah, Indra baru gajian jadi bisa beli baju lebaran," ujarnya.
Kata Indra, selama ayahnya sakit, dia sudah terbiasa bekerja mencetak batu bata usaha tetangganya. Sehingga ia tidak sulit mencari uang untuk bayar zakat dan dapat menyisihkan buat beli baju lebaran.
Selepas terawih Indra bayar zakat fitrah sekalian membayarkan zakat ibunya di masjid dan setelah itu Indra pasar jongkok membeli baju lebaran, " Jadilah om, dapat satu pasang," sebutnya penuh keluguan.
Menurut dia, menjadi anak yatim memang menyedihkan, apalagi pertama lebaran tanpa ayah yang sebagai penanggung jawab masa depan anak- anaknya, di akuinya bahwa lebaran tahun 2014 ini tidak didampingi ayah tercintanya membuat hati terasa sedih dan pilu hingga meneteskan air mata.
"Kami ditinggal ayah dalam keadaan tidak punya harta, sementara ibu saya hanya menumpang di tanah tetangga sebagai tempat tinggal," katanya. Kemiskinan tidak membuat dia jatuh, tidak juga meminta-minta melainkan berdiri bertopang kakinya sendiri.
Satu hal yang dibanggakan Indra, selama ini didikan ayahnya membuat dirinya mandiri, tidak pernah mengeluh sebab itu pula, Indra selalu ingin menjadi yang terbaik hingga mampu menyabet juara lomba adzan dan baca Al Qur'an di banyak kesempatan.
Bahkan, di sekolahnya, SMPN 1 Rengat Barat, Indra selalu menjadi imam shalat dzuhur dan pandai memimpin do'a bagi teman - temannya.
Anak yatim itu jadi buruh demi berlebaran
29 Juli 2014 10:45 WIB
Ilustasi - Warga melaksanakan salat Ied di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (28/7). Umat muslim seluruh dunia merayakan Lebaran 1435 H setelah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Pewarta: Asripilyadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: