Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap TNI AL bakal diperkuat 80 unit kendaraan operasional Maung generasi ketiga (MV3) buatan PT Pindad.

Dia menjelaskan pengadaan Maung itu merupakan dukungan terhadap industri pertahanan dalam negeri, khususnya Pindad yang saat ini mampu memproduksi berbagai jenis Maung, yang dapat dimodifikasi sebagai kendaraan taktis militer, kendaraan operasional, ataupun kendaraan dinas.

"Kami juga akan menerima Maung. Maung yang versi terakhir, yang paling modern. Jumlahnya 80 unit, karena kita menyukseskan program Cinta Produk Dalam Negeri," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat dia ditemui di Jakarta, Selasa.

Ali lanjut menegaskan TNI AL berkomitmen membeli dan menggunakan produk-produk buatan dalam negeri, termasuk Maung.

"Jadi, kita harus menggunakan produk Maung, kualitasnya juga sudah cukup baik," ujar KSAL.

Maung merupakan salah satu produk unggulan Pindad yang pengembangannya menjadi satu dari 10 program prioritas industri pertahanan nasional.

Sejauh ini, Pindad telah meluncurkan MV3 Garuda, yaitu Maung generasi ke-3 yang diperuntukkan sebagai kendaraan operasional (ranops). Pindad juga telah memproduksi versi terbaru MV3 Garuda, yaitu MV3 Garuda Limousine yang saat ini digunakan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai mobil kepresidenan.

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, dalam siaran resmi PT Pindad minggu lalu (8/11), menyebut Pindad saat ini menyiapkan produksi MV3 Maung untuk kendaraan dinas menteri dan jajaran pejabat.

Baca juga: Pindad mulai produksi Maung untuk kalangan menteri hingga bupati

Baca juga: "Maung Pindad" menggaungkan kembali euforia produksi mobil nasional

Baca juga: Mensesneg sebut anggota kabinet jadi pakai mobil dinas Maung


"Sesuai arahan Bapak Presiden RI (Prabowo Subianto), kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri beserta jajaran. Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah. Mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua berjalan lancar," kata Abraham Mose.

Dalam siaran resmi yang sama, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa menjelaskan Pindad telah melewati proses panjang hingga saat ini mampu memproduksi MV3 (Maung Vehicle Generasi Ke-3).

Pindad pun terus berupaya membangun ekosistem industri yang lengkap untuk industri otomotif nasional dalam pengembangan Maung itu. Pasalnya, Sigit menyebut saat ini belum ada pabrikan di Indonesia yang melewati tahapan pengembangan hingga produksi dalam siklus lengkap (full cycle vehicle development) di dalam negeri.

Tahapan-tahapan itu mencakup desain, pengembangan produk, validasi, sertifikasi, dan produksi massal.

Untuk Maung, Sigit menjelaskan Pindad mengerjakan desain, pengembangan produk, manufaktur, perakitan, tahapan uji dan evaluasi-nya.

"Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia," kata dia.

Sementara itu, untuk komponen yang belum tersedia di dalam negeri seperti mesin dan transmisi, Sigit menjelaskan Pindad bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal biasa.