Bank Mandiri komitmen pimpin inovasi pembiayaan berkelanjutan
12 November 2024 19:40 WIB
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (paling kanan) dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (Conference of the Parties/COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan pada sesi bertajuk “CEO Climate Talks: Unlocking Innovative Climate Financing" di Paviliun Indonesia, Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas (Muhammad Baqir Idrus Alatas)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, pihaknya berkomitmen memimpin dalam inovasi pembiayaan berkelanjutan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (Conference of the Parties/COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan pada sesi bertajuk “CEO Climate Talks: Unlocking Innovative Climate Financing" di Paviliun Indonesia, Baku, Azerbaijan.
"Bank Mandiri berkomitmen untuk memimpin dalam inovasi pembiayaan berkelanjutan, memanfaatkan kekuatan sumber daya alam Indonesia sebagai aset strategis dalam upaya global menjaga stabilitas iklim,” ungkapnya dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Selasa.
Posisi Indonesia untuk menjaga keseimbangan karbon dinilai sangat krusial. Menurut dia, peran untuk mencapai visi tersebut dapat dimaksimalkan melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dan penerapan strategi pembiayaan inovatif.
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations, Indonesia memiliki tiga faktor penting terkait posisi tersebut, yakni memiliki lahan gambut terluas di dunia, menjadi negara dengan keanekaragaman hayati terbanyak, hingga memiliki hutan tropis ketiga terluas di dunia.
“Indonesia bisa memimpin agenda perubahan iklim bila memanfaatkan potensi natural based solution (NBS),” ucap dia.
Lebih lanjut, Darmawan menilai urgensi pembenahan pada tiga aspek utama untuk membentuk ekosistem berkelanjutan di Indonesia.
Mulai dari keterbatasan pengetahuan terkait praktik bisnis berkelanjutan, akses terhadap teknologi yang merata di seluruh industri, dan kesenjangan pembiayaan untuk memperbesar skala proyek berkelanjutan.
Di sisi lain, Bank Mandiri disebut memiliki dua fokus utama dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan.
Pertama, menjalankan peran sebagai ESG (Environmental, Social, and Governance) Advisor bagi nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Kedua, memberikan pembiayaan untuk berbagai proyek berbasis iklim.
“Mimpi besar kami adalah menjadi sustainability champion melalui praktik bisnis yang impact-driven (berorientasi pada dampak), memperoleh competitive advantage (keunggulan kompetitif) dalam aspek keberlanjutan, mengadopsi global best practice (praktik baik), dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim, dengan tujuan untuk mendukung tujuan NZE (Net Zero Emissions/Emisi Nol Karbon) Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat”, ujar Darmawan.
Pihaknya dinyatakan telah merealisasikan pembiayaan berkelanjutan yang mendukung upaya pengurangan emisi di berbagai sektor prioritas dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC).
Pada September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp285 triliun atau tumbuh 12,8 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ini berasal dari kontribusi portofolio sosial sebesar Rp143 triliun atau tumbuh 9,4 persen dan portofolio hijau Rp142 triliun atau tumbuh 16,4 persen.
Hal ini menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin Green Portofolio Market dengan pangsa pasar di atas 35 persen
“Kami mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk bekerja bersama kami, sebagai your prefered financial partner. Dengan demikian, kita dapat memperbesar dampak positif, mempercepat penurunan emisi, dan mendukung masa depan yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan lingkungan. Hal ini menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam Global Carbon Balance,” kata dia.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (Conference of the Parties/COP) ke-29 di Baku, Azerbaijan pada sesi bertajuk “CEO Climate Talks: Unlocking Innovative Climate Financing" di Paviliun Indonesia, Baku, Azerbaijan.
"Bank Mandiri berkomitmen untuk memimpin dalam inovasi pembiayaan berkelanjutan, memanfaatkan kekuatan sumber daya alam Indonesia sebagai aset strategis dalam upaya global menjaga stabilitas iklim,” ungkapnya dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Selasa.
Posisi Indonesia untuk menjaga keseimbangan karbon dinilai sangat krusial. Menurut dia, peran untuk mencapai visi tersebut dapat dimaksimalkan melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dan penerapan strategi pembiayaan inovatif.
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nations, Indonesia memiliki tiga faktor penting terkait posisi tersebut, yakni memiliki lahan gambut terluas di dunia, menjadi negara dengan keanekaragaman hayati terbanyak, hingga memiliki hutan tropis ketiga terluas di dunia.
“Indonesia bisa memimpin agenda perubahan iklim bila memanfaatkan potensi natural based solution (NBS),” ucap dia.
Lebih lanjut, Darmawan menilai urgensi pembenahan pada tiga aspek utama untuk membentuk ekosistem berkelanjutan di Indonesia.
Mulai dari keterbatasan pengetahuan terkait praktik bisnis berkelanjutan, akses terhadap teknologi yang merata di seluruh industri, dan kesenjangan pembiayaan untuk memperbesar skala proyek berkelanjutan.
Di sisi lain, Bank Mandiri disebut memiliki dua fokus utama dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan.
Pertama, menjalankan peran sebagai ESG (Environmental, Social, and Governance) Advisor bagi nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Kedua, memberikan pembiayaan untuk berbagai proyek berbasis iklim.
“Mimpi besar kami adalah menjadi sustainability champion melalui praktik bisnis yang impact-driven (berorientasi pada dampak), memperoleh competitive advantage (keunggulan kompetitif) dalam aspek keberlanjutan, mengadopsi global best practice (praktik baik), dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim, dengan tujuan untuk mendukung tujuan NZE (Net Zero Emissions/Emisi Nol Karbon) Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat”, ujar Darmawan.
Pihaknya dinyatakan telah merealisasikan pembiayaan berkelanjutan yang mendukung upaya pengurangan emisi di berbagai sektor prioritas dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC).
Pada September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp285 triliun atau tumbuh 12,8 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ini berasal dari kontribusi portofolio sosial sebesar Rp143 triliun atau tumbuh 9,4 persen dan portofolio hijau Rp142 triliun atau tumbuh 16,4 persen.
Hal ini menjadikan Bank Mandiri sebagai pemimpin Green Portofolio Market dengan pangsa pasar di atas 35 persen
“Kami mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk bekerja bersama kami, sebagai your prefered financial partner. Dengan demikian, kita dapat memperbesar dampak positif, mempercepat penurunan emisi, dan mendukung masa depan yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan lingkungan. Hal ini menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam Global Carbon Balance,” kata dia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024
Tags: