ARC USK kembali meluncurkan empat produk skincare turunan nilam Aceh
12 November 2024 19:27 WIB
Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh bekerjasama dengan PT Focustindo Cemerlang Bogor kembali meluncurkan empat produk baru skincare turunan nilam Aceh, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/11/2024). ANTARA/HO-ARC USK
Banda Aceh (ANTARA) - Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh bekerjasama dengan PT Focustindo Cemerlang Bogor kembali meluncurkan empat produk baru skincare turunan nilam Aceh.
"Peluncuran produk inovasi baru ini merupakan hasil program dari dana padanan Kedai Reka 2024 oleh Kemendikti Saintek RI," kata Kepala ARC USK Banda Aceh Syaifullah Muhammad saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Adapun empat produk skincare yang diluncurkan di Bekasi, Jawa Barat, tersebut adalah Facial Cleanser, Toner, Day Cream dan Night Cream. Semuanya dengan brand Elgeena.
Barang tersebut juga melengkapi produk yang telah diluncurkan sebelumnya pada 2022, yaitu Serum Antiaging Elgeena, dan sudah memasuki pasar.
Syaifullah mengatakan, nilam Aceh telah memasuki era baru dengan pengembangan teknologi purifikasi minyak nilam hingga menghasilkan hi-grade patchouli yang dapat dihilirisasi serta diformulasikan menjadi berbagai produk turunan bernilai ekonomi tinggi.
Hilirisasi komoditas unggulan Indonesia seperti minyak nilam, kata dia, telah menciptakan ekosistem baru industri nilam Aceh dengan terwujudnya berbagai produk akhir yang bisa langsung digunakan masyarakat.
"Selain itu, secara bertahap juga telah muncul berbagai UMKM yang memberi peluang pembukaan lapangan kerja dan gerakan baru ekonomi di kalangan anak muda," ujarnya.
Dia menuturkan, semua produk yang diluncurkan ini menggunakan komponen aktif minyak nilam yang dipurifikasi dari minyak nilam rakyat Aceh lewat pengembangan teknologi inovatif.
"Semoga produk ini dapat diterima pasar, sehingga bisa berdampak positif terhadap petani nilam," kata Syaifullah.
Direktur Utama PT Focustindo Cemerlang Sumardi menyampaikan bahwa produk skincare tersebut sangat unik, mengingat belum ada skincare di Indonesia yang menggunakan minyak nilam hi-grade dari hasil pengembangan riset.
"Kami yakin, produk ini memiliki keunggulan karena produk-produk sejenis sebelumnya tidak ada yang menggunakan minyak nilam," kata Sumardi.
Rektor USK Banda Aceh Prof Marwan mengapresiasi tentang pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia industri.
Dia menyampaikan, ARC USK telah membuktikan komitmen menjalankan organisasi ini dengan penuh konsisten dan berkelanjutan yang telah berlangsung 10 tahun lamanya.
"Kita berharap, inovasi nilam yang dikembangkan oleh ARC semakin berdampak positif bagi ekonomi rakyat. Dan kepada Kementerian Dikti Saintek, semoga bisa terus mendukung ARC USK menjadi center of excellence bertaraf internasional," ujar Prof Marwan.
Dalam kesempatan ini, Direktur Kelembagaan Kemendikti Saintek Prof Khairul Munadi juga mengapresiasi ARC USK Banda Aceh yang telah menjalankan model inovasi, sekaligus pemberdayaan dari komoditas lokal agar berdaya jangkau internasional.
Pihaknya saat ini juga sedang mengidentifikasi praktik baik kelembagaan inovasi perguruan tinggi untuk direplika pada perguruan tinggi lainnya di tanah air.
"Apa yang dilakukan oleh ARC USK berpeluang besar menjadi role model dan dapat direplika pada perguruan tinggi lainnya," demikian Prof Khairul Munadi.
Baca juga: Pengembangan industri halal untuk menembus pasar global
Baca juga: BPOM: Penutupan pabrik "skincare" di Bandung sebagai pembinaan
"Peluncuran produk inovasi baru ini merupakan hasil program dari dana padanan Kedai Reka 2024 oleh Kemendikti Saintek RI," kata Kepala ARC USK Banda Aceh Syaifullah Muhammad saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Adapun empat produk skincare yang diluncurkan di Bekasi, Jawa Barat, tersebut adalah Facial Cleanser, Toner, Day Cream dan Night Cream. Semuanya dengan brand Elgeena.
Barang tersebut juga melengkapi produk yang telah diluncurkan sebelumnya pada 2022, yaitu Serum Antiaging Elgeena, dan sudah memasuki pasar.
Syaifullah mengatakan, nilam Aceh telah memasuki era baru dengan pengembangan teknologi purifikasi minyak nilam hingga menghasilkan hi-grade patchouli yang dapat dihilirisasi serta diformulasikan menjadi berbagai produk turunan bernilai ekonomi tinggi.
Hilirisasi komoditas unggulan Indonesia seperti minyak nilam, kata dia, telah menciptakan ekosistem baru industri nilam Aceh dengan terwujudnya berbagai produk akhir yang bisa langsung digunakan masyarakat.
"Selain itu, secara bertahap juga telah muncul berbagai UMKM yang memberi peluang pembukaan lapangan kerja dan gerakan baru ekonomi di kalangan anak muda," ujarnya.
Dia menuturkan, semua produk yang diluncurkan ini menggunakan komponen aktif minyak nilam yang dipurifikasi dari minyak nilam rakyat Aceh lewat pengembangan teknologi inovatif.
"Semoga produk ini dapat diterima pasar, sehingga bisa berdampak positif terhadap petani nilam," kata Syaifullah.
Direktur Utama PT Focustindo Cemerlang Sumardi menyampaikan bahwa produk skincare tersebut sangat unik, mengingat belum ada skincare di Indonesia yang menggunakan minyak nilam hi-grade dari hasil pengembangan riset.
"Kami yakin, produk ini memiliki keunggulan karena produk-produk sejenis sebelumnya tidak ada yang menggunakan minyak nilam," kata Sumardi.
Rektor USK Banda Aceh Prof Marwan mengapresiasi tentang pentingnya kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia industri.
Dia menyampaikan, ARC USK telah membuktikan komitmen menjalankan organisasi ini dengan penuh konsisten dan berkelanjutan yang telah berlangsung 10 tahun lamanya.
"Kita berharap, inovasi nilam yang dikembangkan oleh ARC semakin berdampak positif bagi ekonomi rakyat. Dan kepada Kementerian Dikti Saintek, semoga bisa terus mendukung ARC USK menjadi center of excellence bertaraf internasional," ujar Prof Marwan.
Dalam kesempatan ini, Direktur Kelembagaan Kemendikti Saintek Prof Khairul Munadi juga mengapresiasi ARC USK Banda Aceh yang telah menjalankan model inovasi, sekaligus pemberdayaan dari komoditas lokal agar berdaya jangkau internasional.
Pihaknya saat ini juga sedang mengidentifikasi praktik baik kelembagaan inovasi perguruan tinggi untuk direplika pada perguruan tinggi lainnya di tanah air.
"Apa yang dilakukan oleh ARC USK berpeluang besar menjadi role model dan dapat direplika pada perguruan tinggi lainnya," demikian Prof Khairul Munadi.
Baca juga: Pengembangan industri halal untuk menembus pasar global
Baca juga: BPOM: Penutupan pabrik "skincare" di Bandung sebagai pembinaan
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: