Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD melakukan berbagai program terobosan (breakthrough) yang berdampak signifikan bagi peningkatan skala bisnis perusahaan dan penguatan ekosistem guna mendorong terwujudnya swasembada pangan.

Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, program terobosan tersebut disiapkan sebagai bentuk dukungan dan kesiapan ID FOOD dalam menyukseskan program swasembada pangan pada 2028.

"Ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN yang menyebutkan BUMN siap berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk mendukung swasembada pangan sebagai program prioritas Presiden," ujar Sis Apik melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Program terobosan ID FOOD yang mulai dijalankan pada 2025 ini, meliputi lini bisnis gula, peternakan, perdagangan, pembenihan, perikanan, dan garam.

Di lini bisnis gula, ID FOOD melakukan penguatan kemitraan petani tebu melalui penyediaan bibit unggul, pupuk bersubsidi bagi petani tebu berkolaborasi dengan Pupuk Indonesia, dan kredit alsintan.

Penguatan kemitraan ini diharapkan meningkatkan pasokan bahan baku, sehingga dapat mendorong optimalisasi kapasitas giling pabrik gula.

Pada sektor peternakan, ID FOOD melalui PT Berdikari akan melakukan kerja sama perluasan kandang serta peningkatan kapasitas Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU).

Sis Apik mengatakan, peningkatan kapasitas kandang dan RPHU ini sangat penting untuk meningkatkan produksi, mengingat permintaan dan konsumsi daging unggas di Indonesia sangat tinggi.

Selain itu, daging unggas juga penting sebagai sumber protein hewani yang mudah dijangkau dan dapat menurunkan potensi stunting.

Pada sektor perdagangan, ID FOOD bersama Pupuk Indonesia akan melakukan kolaborasi peningkatan kuota distribusi pupuk, penambahan kuota distribusi MinyaKita berkolaborasi dengan PTPN, dan penambahan kuota distribusi beras SPHP bekerja sama dengan Perum Bulog.

"Kontribusi ID FOOD dalam distribusi pupuk dan bahan pangan bersubsidi ini diharapkan meningkatkan akses petani terhadap pupuk subsidi dan akses masyarakat terhadap minyak," kata Sis Apik.

Baca juga: Bapanas-ID Food menyalurkan 8,4 juta paket pangan untuk stunting
Baca juga: ID FOOD proyeksikan PG Rajawali II produksi 84 ribu ton gula pada 2024
Baca juga: Digitalisasi layanan ID FOOD buahkan kemenangan di Digitech Award 2024