Kiat menangani anak yang kejang
12 November 2024 18:56 WIB
Arsip Foto - Ibu-ibu bersama anak mereka mendengarkan penjelasan kader kesehatan dalam kegiatan posyandu di Cibadak, Lebak, Banten, Rabu (30/10/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa)
Jakarta (ANTARA) - Konsultan emergensi dan rawat intensif anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyampaikan kiat menangani anak yang sedang kejang.
"Yang pertama, orang tua diharapkan tidak panik. Kalau pertama kali anak kejang pasti orang tua panik, tapi kalau sudah berulang kali, sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, Sp.A (K) dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta pada Selasa.
Prof Rismala menyarankan orang tua membaringkan anak yang sedang kejang di tempat yang aman.
Menurut dia, anak yang sedang kejang sebaiknya dibaringkan di tempat yang datar dan luas agar tidak terbentur ke benda-benda di sekitarnya.
Dia mengatakan, orang tua tidak dianjurkan mendekap atau memegangi anak yang sedang kejang. Orang tua juga dianjurkan tidak memasukkan sendok atau jari ke mulut anak yang sedang kejang untuk mencegah mulut anak maupun jari orang tua terluka.
Baca juga: Ketika anak kejang, jangan masukkan apa pun ke mulutnya
Kalau anak kejang ketika makan, Prof Rismala menyarankan orang tua segera memiringkan tubuh anak agar sisa-sisa makanan di dalam mulut, yang bisa membuat anak tersedak, bisa dikeluarkan.
Dia mengatakan bahwa kejang pada anak dapat berhenti dengan sendirinya atau dengan bantuan obat yang diresepkan oleh dokter.
"Biasanya ada obat kejang yang kita masukan melalui dubur. Kalau orang tua sudah pernah mengalami anaknya kejang, biasanya oleh dokter diberikan petunjuk untuk bisa memberikan obat kejang tersebut," katanya.
"Umumnya kejang yang sederhana itu berhenti sendiri kalau pertama kali. Setelah itu, bawa ke dokter atau rumah sakit untuk dicari penyebab kejangnya. Apalagi kalau berulang, itu wajib untuk dibawa walaupun anaknya kelihatan bagus-bagus saja sesudah itu," ia menjelaskan.
Baca juga: Dokter: Jangan panik ketika hadapi kejang pada anak
Baca juga: Mengenal kejang demam pada anak, tak berbahaya bila sebentar
"Yang pertama, orang tua diharapkan tidak panik. Kalau pertama kali anak kejang pasti orang tua panik, tapi kalau sudah berulang kali, sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata Prof. Dr. dr. Rismala Dewi, Sp.A (K) dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta pada Selasa.
Prof Rismala menyarankan orang tua membaringkan anak yang sedang kejang di tempat yang aman.
Menurut dia, anak yang sedang kejang sebaiknya dibaringkan di tempat yang datar dan luas agar tidak terbentur ke benda-benda di sekitarnya.
Dia mengatakan, orang tua tidak dianjurkan mendekap atau memegangi anak yang sedang kejang. Orang tua juga dianjurkan tidak memasukkan sendok atau jari ke mulut anak yang sedang kejang untuk mencegah mulut anak maupun jari orang tua terluka.
Baca juga: Ketika anak kejang, jangan masukkan apa pun ke mulutnya
Kalau anak kejang ketika makan, Prof Rismala menyarankan orang tua segera memiringkan tubuh anak agar sisa-sisa makanan di dalam mulut, yang bisa membuat anak tersedak, bisa dikeluarkan.
Dia mengatakan bahwa kejang pada anak dapat berhenti dengan sendirinya atau dengan bantuan obat yang diresepkan oleh dokter.
"Biasanya ada obat kejang yang kita masukan melalui dubur. Kalau orang tua sudah pernah mengalami anaknya kejang, biasanya oleh dokter diberikan petunjuk untuk bisa memberikan obat kejang tersebut," katanya.
"Umumnya kejang yang sederhana itu berhenti sendiri kalau pertama kali. Setelah itu, bawa ke dokter atau rumah sakit untuk dicari penyebab kejangnya. Apalagi kalau berulang, itu wajib untuk dibawa walaupun anaknya kelihatan bagus-bagus saja sesudah itu," ia menjelaskan.
Baca juga: Dokter: Jangan panik ketika hadapi kejang pada anak
Baca juga: Mengenal kejang demam pada anak, tak berbahaya bila sebentar
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: