"Aplikasi SIAR Halal hadir dengan dilengkapi fitur dan tampilan yang menarik sekaligus bermanfaat," kata Anggota Tim SIAR Halal ITS, Hadziq Fabroyir PhD di Surabaya, Selasa.
Baca juga: Sertifikasi halal: pengertian, syarat dan cara pengajuannya
Dengan gamifikasi, fitur aplikasi dirancang untuk meningkatkan partisipasi pengguna. Salah satunya melalui sistem poin, lencana, hingga tantangan mingguan dan bulanan.
Lebih lanjut, Hadziq memaparkan aplikasi SIAR Halal menggunakan peta lokasi dengan tampilan, seperti permainan daring untuk menunjukkan tempat pelaku usaha makanan yang telah tersertifikasi halal.
Setelah menemukan tempat makan, pengguna dapat memindai status halal, ringkasan, dan ulasan secara langsung dengan menggunakan kamera ponsel pintar.
“Pengguna juga dapat memberikan ulasan kepada tempat pelaku usaha dalam bentuk suara dan gambar,” tambahnya.
Dosen Departemen Teknik Informatika ITS tersebut mengungkapkan fitur-fitur aplikasi SIAR Halal berjalan dengan teknologi AI dan AR, dimana AI digunakan untuk mengolah dan menganalisis data lokasi serta ulasan dari tempat makan dan UMKM.
Selain itu, fitur AI juga memberikan rekomendasi produk berdasarkan preferensi pengguna. Sedangkan AR bersama visual positioning system (VPS) digunakan untuk memvalidasi lokasi konsumen dan menghadirkan animasi tampilan sertifikasi halal.
Baca juga: Proses sertifikasi halal berkontribusi pada terciptanya lapangan kerja
Baca juga: LPPOM MUI ingatkan pelaku usaha agar segera sertifikasi halal produk
Dengan inovasinya yang membawa segudang manfaat tersebut, tim yang beranggotakan Irmasari Hafidz MSc dan Siska Arifiani MKom ini berhasil menjadi bagian dari 25 besar pemenang Research Grant Bank Indonesia (RGBI) 2024.
Pencapaian ini juga membawa SIAR Halal semakin dekat dengan tujuan besarnya, yaitu menjadi aplikasi yang bermanfaat bagi generasi muda dan mendukung ekonomi halal.