Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mengusulkan agar Kementerian Sosial (Kemensos) memperkuat program pemberdayaan masyarakat dibandingkan penyaluran bantuan sosial (bansos).

Menurut Fikri, penguatan program pemberdayaan masyarakat lebih efektif untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di tanah air, karena masyarakat diberdayakan untuk keluar dari garis kemiskinan itu, bukan hanya menerima bantuan yang belum tentu dapat diolah untuk meningkatkan perekonomiannya.

"Ini kalau mungkin cara berpikirnya charity based (belas kasih), nanti akan seperti itu terus, ketergantungan terus menerus. Saya kira diubah konsepnya sehingga nanti programnya, pemberdayaan dan sebagainya tadi ada Ditjen Pemberdayaan Sosial, berarti diperkuat. Jangan dibagi-bagi saja," kata Fikri dalam Rapat Kerja Komisi VIII bersama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Fikri mencontohkan dengan pemberian bantuan sosial saja, masih banyak daerah yang belum mampu keluar dari jerat kemiskinan ekstrem, seperti daerah Brebes, Jawa Tengah.

Baca juga: Jelang Pilkada, DPR: Jangan sampai bansos Kemensos jadi alat politik
Baca juga: Kemensos pusatkan bantuan erupsi Gunung Lewotobi ke Flores Timur
"Saya di dapil ini masih sedih, saya sudah hampir tiga periode ini kok masih istiqomah kemiskinan ekstrem. Di Jawa Tengah, ada Kebumen, Purbalingga, Pemalang, Wonosobo, Brebes. Nah Brebes itu menjadi paling tinggi," kata legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX yang meliputi Kabupaten Brebes, Kota Tegal, dan Kabupaten Tegal itu.

Sebelumnya, Mensos Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul telah menyampaikan bahwa ketergantungan penerima bansos merupakan salah satu isu strategis yang akan diatasi oleh pihaknya.
Gus Ipul menjelaskan pada beberapa waktu terakhir, ditemukan fenomena demotivasi atau keadaan kehilangan semangat yang dialami oleh penerima bantuan sosial karena mereka terlalu menikmati bantuan itu. Dengan demikian, ke depannya, Kemensos berkomitmen untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Isu strategis yang keempat adalah ketergantungan penerima bansos. Belakangan ini, ada rendahnya graduasi yang terentaskan dari kerentanan dan munculnya fenomena demotivasi akibat menikmati bantuan sosial," kata dia.

Baca juga: Komisi VIII DPR minta Kemensos hadirkan program yang lebih baik
Baca juga: Kemensos-Kitabisa sinergi salurkan bantuan bagi pasien khusus