Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah berkoordinasi dengan daerah penyangga untuk memetakan lokasi banjir sebagai strategi untuk mengantisipasi bencana dan mempercepat penanganan.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulisnya, Selasa, mengatakan telah menjalin komunikasi yang erat dengan daerah penyangga seperti Bogor dan Depok dalam upaya mitigasi banjir, khususnya terkait pengelolaan sungai Ciliwung.

Baca juga: BPBD DKI pasang EWS di 20 kelurahan Jaksel untuk mitigasi bencana

“Langkah ini diambil untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam menghadapi potensi bencana banjir yang dapat mempengaruhi wilayah Jakarta dan sekitar,” kata Isnawa.

Isnawa menjelaskan kawasan bantaran sungai Ciliwung merupakan salah satu zona rawan banjir di Jakarta.

Untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kesadaran masyarakat, Pemprov DKI Jakarta pun meluncurkan program sosialisasi seperti membagikan informasi cuaca dan banjir, menyiagakan petugas penanggulangan bencana, memberikan edukasi masyarakat, serta partisipasi masyarakat.

Baca juga: Empat RT di Jaksel tergenang pada Senin sore

“Dengan program sosialisasi ini, Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko banjir dan pentingnya partisipasi aktif dalam mitigasi bencana,” kata Isnawa.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca sebagai salah satu solusi strategis dalam penanganan banjir.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta siaga banjir

Isnawa menjelaskan langkah tersebut diambil mengingat potensi curah hujan yang tinggi dan risiko banjir yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat.

Termasuk juga mengecek kesiapan jajaran dalam menghadapi bencana pada tahun ini, kata Isnawa.