Bulog libatkan 21 ribu RPK dan BRILink salurkan pangan hingga pelosok
12 November 2024 14:47 WIB
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita (kanan), Direktur Keuangan Perum Bulog Iryanto Hutagaol (kiri) dalam Gathering Rumah Pangan Kita (RPK) dan BRILink di Jakarta, Selasa (12/11/2024). ANTARA/Harianto
Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog melibatkan 21 ribu Rumah Pangan Kita (RPK) hingga agen BRILink dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam menyalurkan pangan ke pelosok negeri, guna memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat di seluruh wilayah.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan bahwa puluhan ribu RPK tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia hingga ke tingkat RT di setiap daerah untuk menyediakan kebutuhan pangan mulai beras hingga minyak goreng.
"RPK tuh sekarang udah 21 ribu seluruh Indonesia. RPK tuh sekarang sangat membantu untuk menyediakan beras terjangkau sampai ke titik masyarakat. Karena sekarang RPK itu ada di RT-RT, dia nggak perlu modal, cuma pake di garasi rumah gitu ya. Itu juga udah bisa mereka berjualan," kata Febby di sela Gathering RPK dan BRILink di Jakarta, Selasa.
Dia mengungkapkan bahwa awalnya, RPK dikembangkan dengan konsep 1 RPK per RT, namun kini jangkauannya telah meluas dengan lebih dari 21 ribu RPK di seluruh Indonesia.
Agen RPK memiliki sistem yang sederhana sehingga masyarakat dapat berjualan dari rumah tanpa perlu modal besar, yang memudahkan akses masyarakat terhadap pangan pokok.
Selain beras, minyak, dan gula, RPK juga menyediakan produk kebutuhan harian lainnya, seperti mie instan hasil kerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Wings dan Mayora.
Melalui jaringan ini, masyarakat di berbagai daerah, termasuk di wilayah terpencil, dapat memenuhi kebutuhan pangan tanpa harus jauh-jauh ke pusat kota.
Bulog juga mengoptimalkan distribusi atau memasok pangan ke RPK melalui 1.500 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan distribusi mencapai tingkat kecamatan.
"Dengan jumlah tertentu kita antarkan (ke RPK) karena Bulog kan punya cabang dan 1.500 gudang di seluruh Indonesia, sehingga memang sampai di tingkat kecamatan pun ada kan gudangnya. Jadi itu nggak ada masalah kalau masalah itu, kalau masalah distribusi," terang Febby.
Selain itu, Bulog mengoperasikan Distribution Center (DC) di beberapa wilayah, yang mempermudah ketersediaan stok pangan hingga ke desa-desa.
Saat ini, RPK bahkan telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, seperti masjid, pesantren, dan Babinsa untuk memperluas jangkauan hingga ke desa.
"Bahkan kami kemarin baru MoU juga dengan TNI, dari Babinsa-Babinsa itu kita ada MoU juga, untuk mereka juga sampai ke titik-titik desa itu mereka juga menjadi RPK," ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan Perum Bulog Iryanto Hutagaol menyampaikan apresiasi atas peran mitra RPK dan agen BRILink dalam menjaga stabilisasi harga pangan di tingkat konsumsi.
Menurutnya, komitmen dan upaya para mitra di lapangan sangat membantu Bulog dalam menjalankan misinya untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Ia juga mengakui bahwa keberhasilan ini tak lepas dari dukungan dan kemitraan dengan para mitra yang menjadi perpanjangan tangan Bulog di masyarakat.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Bulog bersama para mitra berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pangan berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.
Menurut Iryanto, kolaborasi ini lebih dari sekadar distribusi produk, tetapi juga tentang menyampaikan kebaikan kepada masyarakat melalui pangan yang mudah dijangkau dan dapat diandalkan.
Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas kerja sama Bulog dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang memberikan akses permodalan bagi mitra RPK dan agen BRILink.
"Dalam menjalankan misi ini kami sangat bersyukur atas kerja sama yang terjadi dengan BRI, kerja sama yang memberikan akses permodalan bagi sahabat-sahabat RPK dan agen BRILink," kata Iryanto.
Baca juga: Membangun ketahanan pangan dari pekarangan rumah
Baca juga: Potensi lahan sawit untuk tanaman pangan 1 Juta ha/tahun
Baca juga: Menko Pangan: Transformasi Bulog tingkatkan fungsi stabilisasi pangan
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan bahwa puluhan ribu RPK tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia hingga ke tingkat RT di setiap daerah untuk menyediakan kebutuhan pangan mulai beras hingga minyak goreng.
"RPK tuh sekarang udah 21 ribu seluruh Indonesia. RPK tuh sekarang sangat membantu untuk menyediakan beras terjangkau sampai ke titik masyarakat. Karena sekarang RPK itu ada di RT-RT, dia nggak perlu modal, cuma pake di garasi rumah gitu ya. Itu juga udah bisa mereka berjualan," kata Febby di sela Gathering RPK dan BRILink di Jakarta, Selasa.
Dia mengungkapkan bahwa awalnya, RPK dikembangkan dengan konsep 1 RPK per RT, namun kini jangkauannya telah meluas dengan lebih dari 21 ribu RPK di seluruh Indonesia.
Agen RPK memiliki sistem yang sederhana sehingga masyarakat dapat berjualan dari rumah tanpa perlu modal besar, yang memudahkan akses masyarakat terhadap pangan pokok.
Selain beras, minyak, dan gula, RPK juga menyediakan produk kebutuhan harian lainnya, seperti mie instan hasil kerja sama dengan berbagai perusahaan seperti Wings dan Mayora.
Melalui jaringan ini, masyarakat di berbagai daerah, termasuk di wilayah terpencil, dapat memenuhi kebutuhan pangan tanpa harus jauh-jauh ke pusat kota.
Bulog juga mengoptimalkan distribusi atau memasok pangan ke RPK melalui 1.500 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan distribusi mencapai tingkat kecamatan.
"Dengan jumlah tertentu kita antarkan (ke RPK) karena Bulog kan punya cabang dan 1.500 gudang di seluruh Indonesia, sehingga memang sampai di tingkat kecamatan pun ada kan gudangnya. Jadi itu nggak ada masalah kalau masalah itu, kalau masalah distribusi," terang Febby.
Selain itu, Bulog mengoperasikan Distribution Center (DC) di beberapa wilayah, yang mempermudah ketersediaan stok pangan hingga ke desa-desa.
Saat ini, RPK bahkan telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, seperti masjid, pesantren, dan Babinsa untuk memperluas jangkauan hingga ke desa.
"Bahkan kami kemarin baru MoU juga dengan TNI, dari Babinsa-Babinsa itu kita ada MoU juga, untuk mereka juga sampai ke titik-titik desa itu mereka juga menjadi RPK," ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan Perum Bulog Iryanto Hutagaol menyampaikan apresiasi atas peran mitra RPK dan agen BRILink dalam menjaga stabilisasi harga pangan di tingkat konsumsi.
Menurutnya, komitmen dan upaya para mitra di lapangan sangat membantu Bulog dalam menjalankan misinya untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Ia juga mengakui bahwa keberhasilan ini tak lepas dari dukungan dan kemitraan dengan para mitra yang menjadi perpanjangan tangan Bulog di masyarakat.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Bulog bersama para mitra berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pangan berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.
Menurut Iryanto, kolaborasi ini lebih dari sekadar distribusi produk, tetapi juga tentang menyampaikan kebaikan kepada masyarakat melalui pangan yang mudah dijangkau dan dapat diandalkan.
Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas kerja sama Bulog dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang memberikan akses permodalan bagi mitra RPK dan agen BRILink.
"Dalam menjalankan misi ini kami sangat bersyukur atas kerja sama yang terjadi dengan BRI, kerja sama yang memberikan akses permodalan bagi sahabat-sahabat RPK dan agen BRILink," kata Iryanto.
Baca juga: Membangun ketahanan pangan dari pekarangan rumah
Baca juga: Potensi lahan sawit untuk tanaman pangan 1 Juta ha/tahun
Baca juga: Menko Pangan: Transformasi Bulog tingkatkan fungsi stabilisasi pangan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: