Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) menjajaki kerja sama dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkoba di dunia olahraga Indonesia, khususnya penggunaan doping, melalui audiensi di Jakarta, Senin (11/11).

Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom berharap kerja sama tersebut nantinya dapat memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan doping serta meningkatkan kesadaran atlet tentang dampak negatif penggunaan zat terlarang.

"Kami secepatnya mengadakan penandatanganan nota kesepahaman. Jika ada data atlet yang terindikasi menggunakan doping atau zat-zat terlarang, dalam kewenangan dapat diberikan agar BNN mengetahui apakah atlet tersebut harus direhabilitasi atau tidak," ucap Marthinus dalam audiensi seperti dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Selain itu, sambung dia, BNN juga akan melakukan pemetaan terhadap pengguna apakah terlibat pula dengan jaringan narkotika.

Menurut Marthinus, kesadaran akan bahaya narkoba di kalangan atlet dan para pemangku kepentingan olahraga masih perlu ditingkatkan.

Untuk itu, BNN, yang selama ini fokus pada penanggulangan peredaran narkoba di kalangan masyarakat umum, menyatakan siap memberikan dukungan kepada IADO.

Dirinya menilai kolaborasi strategis BNN-IADO dapat memperkuat aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia.

Di dunia olahraga, kata dia, kolaborasi itu bisa membuat Indonesia meraih prestasi yang semakin gemilang di tingkat internasional dengan cara yang jujur dan profesional, serta menjadi panutan bagi generasi mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua IADO Gatot Dewa Broto mengatakan saat ini dunia olahraga semakin rentan terhadap praktik penggunaan narkoba dan doping yang dapat merusak integritas dan citra olahraga Indonesia.

Sebab itu, pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan BNN yang sudah berpengalaman dalam penanggulangan permasalahan narkoba, khususnya pada pencegahan penyalahgunaan narkoba.

"Sinergisitas dengan BNN merupakan upaya IADO untuk memastikan bahwa atlet-atlet Indonesia bertanding dengan adil dan bebas dari pengaruh zat terlarang," tutur Gatot.

IADO pun menegaskan komitmen untuk menjaga integritas olahraga Indonesia dengan melakukan tes anti-doping secara rutin terhadap atlet-atlet yang berkompetisi.

Proses pengambilan sampel bagi atlet Indonesia dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat zat terlarang atau doping dalam tubuh mereka, guna memastikan bahwa para atlet berkompetisi dengan cara yang adil dan sehat.