Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Jakpus) membatasi akses keluar masuk rumah pompa dan menempatkan petugas sebagai operator yang melakukan penjagaan untuk memastikan semua pompa berfungsi saat dibutuhkan. Penempatan petugas ini dilakukan untuk mencegah aksi pencurian maupun sabotase pompa air seperti yang terjadi di lintas bawah (underpass) Senen, Jakarta Pusat.

Baca juga: SDA Jakpus lakukan normalisasi saluran di Gang Alfalah Rawasari
"Alhamdulillah sudah dicek. Terakhir memang ada yang mencuri kabel pompa oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jadi memang harus dijaga 24 jam dan akses keluar masuknya juga kita batasi, karena itu kan objek vital," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma usai silaturahmi dengan anggota DPRD DKI Jakarta Dapil Jakpus di Kantor Wali Kota, Selasa.

Selain itu, Dhany juga memfokuskan agar kamera pengawas (CCTV) dapat terus berfungsi agar terpantau terus siapa saja yang masuk ke dalam rumah pompa.

Baca juga: 60 petugas atasi banjir di Cempaka Putih
"Karena kalau itu didiamkan, akan banjir, dampaknya bisa kemana-mana. Makanya harus kita jaga terkait pompa air ini di musim hujan," ujar Dhany.

Dalam silaturahmi bersama DPRD tersebut, Dhany menjelaskan Jakarta Pusat bersama Kepulauan Seribu merupakan wilayah yang tidak ditemukan kasus banjir yang mengakibatkan pengungsian.

Baca juga: Tiga kelurahan di Cempaka Putih banjir akibat hujan sejak dini hari
"Kalaupun ada genangan langsung surut. Alhamdulillah kejadian banjir besar tidak ada," ucap Dhany.