KSAL ungkap beri nama 2 PPA KRI Prabu Siliwangi dan KRI Brawijaya
12 November 2024 12:24 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali jumpa pers selepas berolahraga bersama prajurit Korps Marinir TNI AL dan sesepuh Marinir di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta, Selasa (12/11/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan dua nama kapal patroli lepas pantai (PPA) pesanan Indonesia dari galangan kapal Italia Fincantieri bakal diberi nama KRI Prabu Siliwangi dan KRI Brawijaya.
Laksamana Ali menjelaskan dua nama pejuang itu dipilih untuk merepresentasikan daerah Jawa Barat untuk Prabu Siliwangi, dan Jawa Timur untuk Brawijaya.
“Namanya (dua kapal PPA pesanan Indonesia, red.) memang sudah ditentukan, bahwa itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta, Selasa.
Ali melanjutkan kontrak pembelian dua PPA dari Fincantieri kemungkinan telah efektif, karena informasi yang dia terima pencairan uang muka untuk dua kapal itu telah diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Untuk PPA, ini tahapnya sudah ditandatangani untuk uang muka, kalau tidak salah sudah ditandatangani oleh menteri keuangan, dan harapannya dalam waktu dekat, mungkin awal tahun depan sudah bisa datang salah satu PPA,” kata Laksamana Ali.
Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV/PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat dari galangan kapal Italia Fincantieri. Unit pertama PPA pesanan Indonesia itu dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2025.
Dalam proses pengadaan itu, TNI membentuk Satuan Tugas Proyek Pengadaan (Satgas Yekda) A Frigate FREMM yang dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji. Kemudian, TNI AL juga telah mengirim lima perwira dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada II untuk menjadi calon pengawak dua kapal patroli lepas pantai (PPA) itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, pada 17 September 2024 menjelaskan lima perwira TNI AL diikutsertakan dalam pelayaran kapal PPA Italia ITS Raimondo Montecuccoli P432 dari Okinawa, Jepang, menuju Jakarta.
"Selama berlayar dari Okinawa menuju Jakarta, lima perwira TNI Angkatan Laut mendapat kesempatan untuk mempelajari operasional dan observasi kegiatan serta peran-peran yang dilaksanakan oleh kru ITS Raimondo Montecuccoli. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengalaman berlayar di laut secara langsung (on sea experience), serta menjadi pengetahuan dan referensi awal dalam persiapan mengawaki calon kapal fregat terbesar yang akan segera memperkuat jajaran Armada TNI Angkatan Laut," kata Kadispenal.
Dia melanjutkan lima perwira TNI AL yang mengikuti kegiatan shiprider dan initial familiarization onboard di ITS Raimondo Montecuccoli, yaitu Letkol Laut (T) Muhammad Syaikhul Azhar, Mayor Laut (P) Angga Radiansyah, Mayor Laut (P) Agung Susyanto, Mayor Laut (E) Wirawan Hanindito, dan Kapten Laut (P) Rian Sisky Putrantio.
Shiprider merupakan kegiatan perwira angkatan laut dari negara tertentu ikut berlayar kapal perang negara mitra, sementara initial familiarization onboard merujuk pada kegiatan pengenalan/familiarisasi operasional dan peran-peran kapal.
Laksamana Ali menjelaskan dua nama pejuang itu dipilih untuk merepresentasikan daerah Jawa Barat untuk Prabu Siliwangi, dan Jawa Timur untuk Brawijaya.
“Namanya (dua kapal PPA pesanan Indonesia, red.) memang sudah ditentukan, bahwa itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta, Selasa.
Ali melanjutkan kontrak pembelian dua PPA dari Fincantieri kemungkinan telah efektif, karena informasi yang dia terima pencairan uang muka untuk dua kapal itu telah diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Untuk PPA, ini tahapnya sudah ditandatangani untuk uang muka, kalau tidak salah sudah ditandatangani oleh menteri keuangan, dan harapannya dalam waktu dekat, mungkin awal tahun depan sudah bisa datang salah satu PPA,” kata Laksamana Ali.
Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV/PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat dari galangan kapal Italia Fincantieri. Unit pertama PPA pesanan Indonesia itu dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2025.
Dalam proses pengadaan itu, TNI membentuk Satuan Tugas Proyek Pengadaan (Satgas Yekda) A Frigate FREMM yang dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji. Kemudian, TNI AL juga telah mengirim lima perwira dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada II untuk menjadi calon pengawak dua kapal patroli lepas pantai (PPA) itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, pada 17 September 2024 menjelaskan lima perwira TNI AL diikutsertakan dalam pelayaran kapal PPA Italia ITS Raimondo Montecuccoli P432 dari Okinawa, Jepang, menuju Jakarta.
"Selama berlayar dari Okinawa menuju Jakarta, lima perwira TNI Angkatan Laut mendapat kesempatan untuk mempelajari operasional dan observasi kegiatan serta peran-peran yang dilaksanakan oleh kru ITS Raimondo Montecuccoli. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengalaman berlayar di laut secara langsung (on sea experience), serta menjadi pengetahuan dan referensi awal dalam persiapan mengawaki calon kapal fregat terbesar yang akan segera memperkuat jajaran Armada TNI Angkatan Laut," kata Kadispenal.
Dia melanjutkan lima perwira TNI AL yang mengikuti kegiatan shiprider dan initial familiarization onboard di ITS Raimondo Montecuccoli, yaitu Letkol Laut (T) Muhammad Syaikhul Azhar, Mayor Laut (P) Angga Radiansyah, Mayor Laut (P) Agung Susyanto, Mayor Laut (E) Wirawan Hanindito, dan Kapten Laut (P) Rian Sisky Putrantio.
Shiprider merupakan kegiatan perwira angkatan laut dari negara tertentu ikut berlayar kapal perang negara mitra, sementara initial familiarization onboard merujuk pada kegiatan pengenalan/familiarisasi operasional dan peran-peran kapal.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: