Pemprov DKI dukung program literasi digital untuk mencegah judi online
12 November 2024 11:39 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid melakukan literasi digital di SMA Negeri 92 Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memberikan dukungan penuh terhadap program literasi digital untuk mencegah judi online (judol) yang tengah digencarkan pemerintah pusat.
“Kami siap untuk mendukung program-program strategis dari pemerintah pusat, termasuk juga program yang terkait dengan literasi digital. Kita berharap langkah ini betul-betul bisa menyadarkan warga,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat mendampingi Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyelenggarakan literasi digital di Jakarta Utara, Selasa.
Baca juga: Menkomdigi terisak minta maaf karena anak buah terlilit judi online
Literasi digital bertema “Pencegahan dan Penanganan Judi Online di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat” diselenggarakan di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Intiland Teduh Semper dan SMA Negeri 92, Cilincing, Jakarta Utara.
Teguh pada kesempatan itu mengingatkan kepada masyarakat bahwa kemajuan teknologi tak hanya mendatangkan dampak positif, melainkan juga dampak negatif.
Oleh sebab itu, masyarakat pun perlu menyadari dampak-dampak negatif dari internet salah satunya adalah judi online. Terutama bagi para ibu rumah tangga (IRT) agar dapat menjaga anak bahkan suami agar tidak terjerat judi online.
Baca juga: Kemkomdigi minta masyarakat tak terkecoh judol berbalut konten viral
“Terkait masalah bahaya judol ataupun hal-hal yang terkait negatif internet, ibu-ibu punya peran yang sangat besar untuk bisa menjaga keluarganya, menjaga anak-anaknya bahkan juga menjaga bapak-bapaknya,” kata Teguh.
Teguh memaparkan, pada tahun 2024 berdasarkan data dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) mencatat ada sekitar 1836 orang anak usia sampai dengan 17 tahun yang terlibat judi online di DKI Jakarta dengan nilai transaksi kurang lebih Rp2,29 miliar.
Baca juga: Kemkomdigi blokir 94.720 konten judi online selama 9-11 November
Dalam kesempatan yang sama, Meutya Hafid juga menyampaikan hal senada. Dia mengimbau kepada para orang tua yang hadir agar ikut membantu mengawasi dan memberantas judi online. Sebab, angka anak usia sekolah yang terlibat judi online cukup tinggi.
“Dia pakai akun-akun orang tua. Bisa mengakses biasanya lewat game online,” ujar Meutya.
“Kami siap untuk mendukung program-program strategis dari pemerintah pusat, termasuk juga program yang terkait dengan literasi digital. Kita berharap langkah ini betul-betul bisa menyadarkan warga,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat mendampingi Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyelenggarakan literasi digital di Jakarta Utara, Selasa.
Baca juga: Menkomdigi terisak minta maaf karena anak buah terlilit judi online
Literasi digital bertema “Pencegahan dan Penanganan Judi Online di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat” diselenggarakan di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Intiland Teduh Semper dan SMA Negeri 92, Cilincing, Jakarta Utara.
Teguh pada kesempatan itu mengingatkan kepada masyarakat bahwa kemajuan teknologi tak hanya mendatangkan dampak positif, melainkan juga dampak negatif.
Oleh sebab itu, masyarakat pun perlu menyadari dampak-dampak negatif dari internet salah satunya adalah judi online. Terutama bagi para ibu rumah tangga (IRT) agar dapat menjaga anak bahkan suami agar tidak terjerat judi online.
Baca juga: Kemkomdigi minta masyarakat tak terkecoh judol berbalut konten viral
“Terkait masalah bahaya judol ataupun hal-hal yang terkait negatif internet, ibu-ibu punya peran yang sangat besar untuk bisa menjaga keluarganya, menjaga anak-anaknya bahkan juga menjaga bapak-bapaknya,” kata Teguh.
Teguh memaparkan, pada tahun 2024 berdasarkan data dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) mencatat ada sekitar 1836 orang anak usia sampai dengan 17 tahun yang terlibat judi online di DKI Jakarta dengan nilai transaksi kurang lebih Rp2,29 miliar.
Baca juga: Kemkomdigi blokir 94.720 konten judi online selama 9-11 November
Dalam kesempatan yang sama, Meutya Hafid juga menyampaikan hal senada. Dia mengimbau kepada para orang tua yang hadir agar ikut membantu mengawasi dan memberantas judi online. Sebab, angka anak usia sekolah yang terlibat judi online cukup tinggi.
“Dia pakai akun-akun orang tua. Bisa mengakses biasanya lewat game online,” ujar Meutya.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: