Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas Nita Yulianis, di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan pada setiap potensi pangan termasuk di Papua.
"Jadi memang ketersediaan pangan lokal di wilayah Papua cukup banyak, namun belum digarap dengan maksimal oleh sebab itu membutuhkan kerja sama dan kolaborasi," katanya.
Pihaknya kini sedang berupaya agar ketahanan pangan lokal tidak hanya bergantung pada impor, tetapi lebih banyak bersumber dari produksi dalam negeri.
Apalagi kini pemerintah sedang fokus dalam membangun 1 juta hektare sawah di Kabupaten Merauke, sehingga perlu ada kolaborasi pentahelix.
"Karenanya Bapanas berharap, dengan adanya sinergi pentahelix, tantangan dalam distribusi dan harga pangan bisa diatasi dengan lebih optimal," katanya lagi.
Dia menambahkan pendekatan bersifat pentahelix ini melibatkan kolaborasi lima sektor penting, yaitu pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, akademisi, dan media guna memperkuat penyediaan pangan dari hulu hingga hilir.
Sebelumnya, telah dilakukan dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema ‘Makan Bergizi Gratis, Pasokan Pangan Cukupkah? yang dilaksanakan secara daring pada Senin.
Baca juga: BPPSDMP Kementan percepat perluasan areal pertanian di Papua Barat
Baca juga: BPPSDMP Kementan percepat perluasan areal pertanian di Papua Barat