Mendag Budi dampingi Presiden Prabowo di APEC 2024
11 November 2024 20:38 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso ditemui usai menghadiri Forum Dialog Peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/11/2024) (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso akan mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2024 serta sejumlah pertemuan bilateral kepala negara.
Selain itu, Mendag akan menghadiri rangkaian pertemuan APEC Economic Leaders' Week (AELW) 2024, di antaranya Pertemuan Menteri APEC 2024, di Lima, Peru, pada 14 November 2024.
"Pada pertemuan ini, Indonesia berkomitmen memberikan dukungan terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mendorong APEC memperkuat sistem perdagangan multilateral," ujar Budi melalui keterangan di Jakarta, Senin.
Budi menyampaikan, Indonesia juga mengikuti pembahasan agenda Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik (Free Trade Area of The Asia Pasifik/FTAAP) dengan mengatasi perbedaan masing-masing anggota Ekonomi APEC.
Tema dan Prioritas APEC Peru 2024 adalah "Empower, Include, Grow". Hal itu meliputi perdagangan dan investasi untuk pertumbuhan inklusif dan saling terkoneksi, inovasi dan digitalisasi untuk mendorong transisi menuju ekonomi formal dan global, serta pertumbuhan berkelanjutan untuk pembangunan tangguh.
Selain menghadiri rangkaian pertemuan AELW 2024, Mendag dijadwalkan bertemu sejumlah menteri dari negara-negara mitra dagang, di antaranya Korea Selatan, Kanada, Hongkong-Tiongkok, Singapura, Australia, dan Selandia Baru.
APEC merupakan forum kerja sama regional 21 ekonomi di lingkar Samudera Pasifik. Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya termasuk program peningkatan kapasitas untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.
Secara umum, diskusi APEC membahas upaya fasilitasi perdagangan guna mewujudkan perdagangan yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan. Kerja sama APEC menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat sukarela dan tidak mengikat (non binding), namun kerap bersifat politis.
Selain Indonesia, ekonomi APEC meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Tiongkok, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Ekonomi APEC tersebut mencakup 48 persen perdagangan dunia atau senilai 28 triliun dolar AS. Ekonomi APEC juga mencakup 62 persen produk domestik bruto (PDB) dunia atau senilai 59 triliun dolar AS dengan jumlah penduduk mencapai 38 persen penduduk dunia atau sebesar 2,96 miliar jiwa.
Bagi Indonesia, APEC menjadi organisasi penting untuk memperkuat posisi ekonomi dalam perdagangan dunia. Pada 2023, total perdagangan Indonesia dengan ekonomi APEC mencapai 358,62 miliar dolar AS.
Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke ekonomi APEC mencapai 188,72 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari ekonomi APEC tercatat sebesar 169,89 miliar dolar AS.
Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 18,63 miliar dolar AS. Ekspor utama Indonesia ke ekonomi APEC, di antaranya bahan bakar mineral, minyak hewani dan nabati, besi dan baja, mesin elektronik, serta kendaraan.
Sementara impor Indonesia dari ekonomi APEC, di antaranya peralatan mekanis mesin, mesin elektronik, besi dan baja, plastik dan barang dari padanya, serta kendaraan.
Baca juga: Mendag Zulkifli dorong APEC adopsi teknologi digital di rantai pasok
Baca juga: Mendag dorong APEC menavigasi ekonomi kawasan tumbuh inklusif
Baca juga: Mendag buka peluang perpanjang masa kerja Satgas impor ilegal
Selain itu, Mendag akan menghadiri rangkaian pertemuan APEC Economic Leaders' Week (AELW) 2024, di antaranya Pertemuan Menteri APEC 2024, di Lima, Peru, pada 14 November 2024.
"Pada pertemuan ini, Indonesia berkomitmen memberikan dukungan terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mendorong APEC memperkuat sistem perdagangan multilateral," ujar Budi melalui keterangan di Jakarta, Senin.
Budi menyampaikan, Indonesia juga mengikuti pembahasan agenda Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik (Free Trade Area of The Asia Pasifik/FTAAP) dengan mengatasi perbedaan masing-masing anggota Ekonomi APEC.
Tema dan Prioritas APEC Peru 2024 adalah "Empower, Include, Grow". Hal itu meliputi perdagangan dan investasi untuk pertumbuhan inklusif dan saling terkoneksi, inovasi dan digitalisasi untuk mendorong transisi menuju ekonomi formal dan global, serta pertumbuhan berkelanjutan untuk pembangunan tangguh.
Selain menghadiri rangkaian pertemuan AELW 2024, Mendag dijadwalkan bertemu sejumlah menteri dari negara-negara mitra dagang, di antaranya Korea Selatan, Kanada, Hongkong-Tiongkok, Singapura, Australia, dan Selandia Baru.
APEC merupakan forum kerja sama regional 21 ekonomi di lingkar Samudera Pasifik. Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya termasuk program peningkatan kapasitas untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.
Secara umum, diskusi APEC membahas upaya fasilitasi perdagangan guna mewujudkan perdagangan yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan. Kerja sama APEC menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat sukarela dan tidak mengikat (non binding), namun kerap bersifat politis.
Selain Indonesia, ekonomi APEC meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Tiongkok, Hongkong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Ekonomi APEC tersebut mencakup 48 persen perdagangan dunia atau senilai 28 triliun dolar AS. Ekonomi APEC juga mencakup 62 persen produk domestik bruto (PDB) dunia atau senilai 59 triliun dolar AS dengan jumlah penduduk mencapai 38 persen penduduk dunia atau sebesar 2,96 miliar jiwa.
Bagi Indonesia, APEC menjadi organisasi penting untuk memperkuat posisi ekonomi dalam perdagangan dunia. Pada 2023, total perdagangan Indonesia dengan ekonomi APEC mencapai 358,62 miliar dolar AS.
Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke ekonomi APEC mencapai 188,72 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari ekonomi APEC tercatat sebesar 169,89 miliar dolar AS.
Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 18,63 miliar dolar AS. Ekspor utama Indonesia ke ekonomi APEC, di antaranya bahan bakar mineral, minyak hewani dan nabati, besi dan baja, mesin elektronik, serta kendaraan.
Sementara impor Indonesia dari ekonomi APEC, di antaranya peralatan mekanis mesin, mesin elektronik, besi dan baja, plastik dan barang dari padanya, serta kendaraan.
Baca juga: Mendag Zulkifli dorong APEC adopsi teknologi digital di rantai pasok
Baca juga: Mendag dorong APEC menavigasi ekonomi kawasan tumbuh inklusif
Baca juga: Mendag buka peluang perpanjang masa kerja Satgas impor ilegal
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: