Jakarta (ANTARA News) - Bulan yang suci ini membawa berkah bagi puluhan warga negara asing di Arab Saudi. Mereka teketuk mendapat hidayah dengan mengucapkan Syahadat dan masuk Islam.
Younes memeluk Islam usai salat Tarawih di Masjid Al-Jamitha Slheen, Quwahiza. Ia mengucapkan Syahadat dipandu oleh Sheikh Hamdan bin Naseer Al-Juhani dan disaksikan ratusan saksi.
Hafizur Rahman, saksi yang menyaksikan keislaman Younes, sependapat dengan Deleon. Ia mengatakan, umat Islam harus menyajikan agama mereka dengan cara sederhana. Tidak dengan perilaku kasar.
Ia memastikan dan sejarah menunjukkan, banyak orang masuk Islam hanya dengan bertemu dan mengamati cara hidup umat Muslim.
"Saya tak ingin terbakar di neraka. Di akhirat," kata Younes , salah satu warga Filipina yang tinggal di Arab Suadi, seperti dilansir Arab News, Sabtu (26/7).
Lelaki yang bernama Manny Estanislao bersalin nama Younes itu mengaku, hatinya tak pernah henti mencari kebenaran. Dan, tambah ia, kedamaian hati itu datang setelah dirinya mengenal Islam.
"Saya suka sifat sejati Islam dan pesan perdamaian pada orang lain. Saya bahagia bisa menerima Islam di salah satu malam terbaik pada Ramadan," ungkap Younes.
Esa Deleon, warga Filipina yang lebih dahulu memeluk Islam, menambahkan, Islam menjungkirbalikkan pemahaman mereka tentang agama. Islam itu adalah kedamaian. Menurut ia, hanya kesalahpahaman dan perilaku buruk beberapa Muslim yang kemudian mendorong orang menjauhi Islam.
Sebelumnya daerah yang jauh dari Jeddah dua pekan Ramadan, sebanyak 115 orang di Dammam juga memeluk Islam. Sedikitnya, 8 orang mengakui dan memeluk Islam setelah membaca dua kalimat Syahadat.(*)
Selama Ramadhan WNA non-Muslim di Arab Masuk Islam
26 Juli 2014 19:26 WIB
ilustrasi Sejumlah santri memainkan musik rebana pada Festival Ramadan di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (3/7). Festival itu digelar untuk memeriahkan Ramadan 1435 H. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/Asf/nz/14).
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: