Amerika Serikat (ANTARA News) - Media sosial seperti twitter telah menjadi semacam tempat untuk para konsumen melampiaskan kemarahannya atas pelayanan buruk yang didapatkannya dan biasanya keluhan di media sosial itu akan berujung pada permintaan maaf cepat.

Tapi tidak untuk seorang pria Minneapolis Duff Watson yang mengatakan dia dan kedua anaknya diusir dari pesawat, setelah berkicau mengkritik pelayanan di maskapai penerbangan Southwest Airlines.

Ayah dua anak ini yang merupakan anggota A-list di maskapai tersebut, menuliskan kicauan bernada kecewa ketika anaknya yang berumur sembilan dan enam tahun ditolak untuk memakai prioritas penerbangan untuk penerbangan dari Denver ke Washington.

Setelah penukaran singkat dengan penjaga gerbang yang tidak membiarkan anak-anaknya melalui prioritas meskipun mereka mampu terbang dengan ayah mereka di beberapa kesempatan, Watson mundur ke belakang untuk mengantri masuk pesawat dengan anak-anakanya.

Kata Watson kepada ABC News, "Saya berkicau sesuatu seperti, 'Wow, penjaga yang kasar di Denver. Kimberly S, gerbang C39, tidak senang @SWA'."

Setelah berkicau tentang keluhannya, Watson menunggu untuk naik pesawat bersama anak-anaknya. Keluarga itu lalu menemukan tempat duduknya dan duduk, setelah itu mereka mendengar siaran penerbangan menyebutkan nama mereka yang mengatakan bahwa mereka harus keluar dari pesawat.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya. "Saya pikir kami meninggalkan sesuatu atau kami berada di penerbangan yang salah."

Tetapi itu tidak terjadi: seorang pramugari mendatangi Watson menolak untuk memberitahu apa yang terjadi, dan mengatakan, "Kamu harus keluar dari pesawat secepatnya".

Anak-anak Watson mulai menangis dan mereka meninggalkan pesawat dan bertemu dengan penjaga gerbang yang memberitahu bahwa dia adalah "ancaman keselamatan".

"Saya terkejut, tidak ada kata-kata senonoh, tidak ada ancaman yang dibuat. Bagaimana bisa saya mengancam keamanan," katanya.

Kemudian Watson menghapus kicauannya dan diperbolehkan untuk kembali ke pesawat dengan anak-anaknya.

Kemudian dia menuliskan pengalamannya di twitter ketika mendarat, dengan mengatakan, "Pengalaman nyata. Menunggu respon dari maskapai penerbangan. Tanyakan nama dari penjaga pintu yang kasar. Kami mendarat. Saya berkicau. Anak-anak dan saya dikeluarkan kecuali saya menghapus kicauan. Apakah Anda Bercanda?"

Pihak maskapai mengeluarkan pernyataan konfirmasi bahwa konsumen dikeluarkan untuk waktu singkat, dan kejadian itu tengah ditinjau.

Maskapai Southwest Airlines menawarkan voucher 50 dolar masing-masing sebagai itikad baik dan meminta maaf kepada Watson melalui email. Walaupun demikian, itu tidak akan membuatnya melupakan pelayanan buruk, katanya.

"Saya tidak akan terbang menggunakan jasa mereka lagi," tambahnya seperti dilansir laman Independent.(*)