Bekasi (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Tambun Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menduga Bripka Juningan (48) menerobos perlintasan kereta Indoporlen Tambun sebelum tewas tertabrak, Jumat (25/7) malam.

"Kejadiannya sekitar pukul 23.00 WIB. Korban tertabrak kereta Parahyangan arah barat," kata Humas Polsek Tambun Aiptu Nanang di Bekasi, Sabtu.

Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian yakni lintasan rel kereta Indoporlen RT 03 RW 16, Desa Setiamekar, Tambun selatan, korban diduga menerobos palang pintu kereta yang sudah tertutup.

Keterangan itu disampaikan dua orang saksi, yakni Idi Kusuma dan Idris Afandi selaku penjaga palang pintu kereta.

"Pada saat kejadian, korban melintas di rel kereta api Idoporlen. Tiba-tiba muncul dari arah timur kereta api Parahyangan menuju arah barat menuju Jakarta dengan kecepatan tinggi," katanya.

Pada saat itu, kata dia, palang pintu lintasan kereta sudah tertutup, namun korban dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda Vario Nopol B 3921 SKP diduga memaksa untuk melintas dari arah selatan menuju utara dengan menerobos palang pintu kereta dari sisi kanan.

"Saat itu korban langsung tertabrak kereta dan terpental sejauh 25 meter arah barat," katanya.

Akibatnya, korban meninggal di tempat dengan kondisi tubuh hancur namun masih utuh, sedangkan sepeda motor yang dikendarainya ringsek.

"Korban adalahBhabinkamtibmas Polsek Pancoran Resor Jakarta Selatan yang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Jalan Garuda IV Blok B-5 nomor 2 Perumahan Papan mas RT 02/08 Desa Mangun Jaya Tambun Selatan," katanya.

Menurut dia, jasad korban telah dibawa oleh Petugas Polsek Tambun dan Tim Identifikasi dari Polresta Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.

"Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibitung untuk diotopsi," katanya.