Investasi enam tol Jakarta Rp42 triliun
25 Juli 2014 23:25 WIB
JORR W2 Resmi Beroperasi Suasana ruas jalan tol JORR W2 segmen Ciledug-Ulujami, Jakarta Selatan, Selasa (22/7). Mulai hari ini ruas jalan tol sepanjang 2,14 kilometer ini sudah beroperasi dengan tarif Rp 8500 untuk kendaraan golongan I (sedan,minibus dan light truck) , namun imbas dibukanya tol JOOR W2 mengakibatkan rute tol golongan I dari Pondok Aren menuju Veteran naik 440% dari Rp 2.500 menjadi Rp. 11.000. ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan jumlah investasi untuk membangun enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta mencapai hingga sebesar Rp42 triliun.
"Besarnya investasi itu antara lain karena sebagian besar konstruksi merupakan jalan tol layang atau di atas koridor jalan yang ada," kata Djoko Kirmanto di Jakarta, Jumat.
Menurut Djoko, pembangunan enam ruas jalan tol tersebut merupakan fenomena yang unik karena di dalam jalan tol tersebut juga dilengkapi lajur untuk kendaraan busway yang tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan di jalan tol.
Dengan demikian, ujar dia, maka para penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi umum tersebut juga dapat naik dan turun karena disediakan halte khusus di ruas jalan tol tersebut.
Selain itu, lanjutnya, hal tersebut juga berarti bahwa ruas jalan tol tersebut akan dapat terintegrasi dengan moda layanan transportasi umum di wilayah ibukota.
Ia memaparkan, enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota memiliki panjang 69,77 kilometer yang terbagi atas tiga tahap pembangunan.
Tahap pertama sepanjang 29,67 kilometer terdiri atas ruas Semanan-Sunter yang bakal beroperasi tahun 2018 dan ruas Sunter-Pulo Gebang yang akan beroperasi pada 2019.
Sementara tahap kedua sepanjang 22,25 kilometer terdiri atas ruas Duri Pulo-Kampung Melayu dan ruas Kemayoran-Kampung Melayu yang dijadwalkan beroperasi pada 2021.
Sedangkan tahap ketiga sepanjang 17,86 kilometer terdiri atas ruas Ulujami-Tanah Abang dan ruas Pasar Minggu-Casablanca yang direncanakan mulai beroperasi pada 2022.
Pada Jumat (25/7) ini juga telah ditandatangani Perjanjian Pengusahaan Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta antara Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Jakarta Tollroad Development.
(M040/R010)
"Besarnya investasi itu antara lain karena sebagian besar konstruksi merupakan jalan tol layang atau di atas koridor jalan yang ada," kata Djoko Kirmanto di Jakarta, Jumat.
Menurut Djoko, pembangunan enam ruas jalan tol tersebut merupakan fenomena yang unik karena di dalam jalan tol tersebut juga dilengkapi lajur untuk kendaraan busway yang tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan di jalan tol.
Dengan demikian, ujar dia, maka para penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi umum tersebut juga dapat naik dan turun karena disediakan halte khusus di ruas jalan tol tersebut.
Selain itu, lanjutnya, hal tersebut juga berarti bahwa ruas jalan tol tersebut akan dapat terintegrasi dengan moda layanan transportasi umum di wilayah ibukota.
Ia memaparkan, enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota memiliki panjang 69,77 kilometer yang terbagi atas tiga tahap pembangunan.
Tahap pertama sepanjang 29,67 kilometer terdiri atas ruas Semanan-Sunter yang bakal beroperasi tahun 2018 dan ruas Sunter-Pulo Gebang yang akan beroperasi pada 2019.
Sementara tahap kedua sepanjang 22,25 kilometer terdiri atas ruas Duri Pulo-Kampung Melayu dan ruas Kemayoran-Kampung Melayu yang dijadwalkan beroperasi pada 2021.
Sedangkan tahap ketiga sepanjang 17,86 kilometer terdiri atas ruas Ulujami-Tanah Abang dan ruas Pasar Minggu-Casablanca yang direncanakan mulai beroperasi pada 2022.
Pada Jumat (25/7) ini juga telah ditandatangani Perjanjian Pengusahaan Enam Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta antara Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Jakarta Tollroad Development.
(M040/R010)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: