Pertama, Ia menyebut tidak akan menanyakan alasan apabila posisinya saat ini digantikan oleh individu lain.
"Ada tiga hal yang nggak akan pernah saya tanya. Yang pertama, kenapa saya diganti kalau saya diganti. Karena nggak punya hak saya nanya. Dulu waktu disuruh (jadi Dirut) nggak nanya," ujar Irfan saat sesi doorstop di Kawasan Bandara International Soekarno Hatta, Jakarta, Senin.
"Kedua, saya juga nggak akan nanya dan saya juga minta direksi lain nggak nanya siapa yang ganti," ujar Irfan.
Ketiga, Ia tidak akan menanyakan alasan individu tersebut ditunjuk sebagai direksi baru di Garuda Indonesia saat RUPSLB nanti.
"Yang ketiga, kenapa dia? karena Ini bukan kewenangan kita. Ada tata krama yang mesti kita jaga," ujar Irfan.
Irfan menyebut bahwa kapasitasnya di sini atas nama direksi dan jajaran direksi lainnya sebagai profesional.
"RUPSLB besok Jumat (15/11) itu agendanya perubahan pengurus, itu direksi dan komisaris. Saya nggak mau bicara atas nama komisaris, tapi, atas nama direksi dan teman-teman direksi. Kita ini kan profesional. Diminta masuk, oke, diminta berhenti, oke juga," ujar Irfan.
Apabila Ia digantikan dari posisinya saat ini sebagai Dirut saat RUPSLB nanti, Ia menyebut belum memiliki rencana ke depan karena posisinya saat ini yang masih menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.
Baca juga: Garuda akan kedatangan empat pesawat baru dari Lebanon dan Australia
Baca juga: Hadapi RUPSLB di 15 November, Dirut Garuda sebut siap profesional