Liga Italia
Antonio Conte marah pada VAR laga Inter vs Napoli
11 November 2024 14:47 WIB
Reaksi pelatih Napoli asal Italia Antonio Conte saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Napoli di stadion San Siro di Milan, pada Minggu (10/11/2024). (ANTARA/AFP/Gabriel Bouys)
Jakarta (ANTARA) - Pelatih SSC Napoli Antonio Conte marah pada Video Assitant Referee (VAR) yang menurutnya tidak digunakan dengan benar pada laga Inter Milan melawan Napoli pada giornata ke-12 Liga Italia di Giuseppe Meazza, Senin WIB.
"Ini adalah instrumen yang luar biasa, tetapi harus digunakan dengan jujur atau akan menimbulkan pikiran buruk," kata Conte, dikutip dari laman resmi Football Italia, Senin.
Pada pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1 itu, Conte marah karena VAR terlalu mudah memberikan penalti kepada Inter pada menit ke-71 saat ada kontak tipis yang diberikan pemainnya Andre Frank Zambo Anguissa kepada Denzel Dumfries di kotak penalti.
Dalam hal ini, Conte memrotes VAR yang tak membatalkan penalti Inter karena menurutnya kontak di dalam kotak penalti itu ada "kesalahan" dari wasit utama, meskipun pada akhirnya sang algojo Hakan Calhanoglu tak mampu mencetak gol penalti karena tendangannya membentur tiang gawang.
“Entah VAR ada untuk memperbaiki kesalahan atau tidak. Kalau ada kesalahan harus turun tangan. Apa artinya ini? Itu benar-benar membuat saya marah, tapi itu berlaku untuk semua pelatih, harus turun tangan jika ada kesalahan," kata Conte.
“Secara logis, jika ada VAR, itu harus digunakan untuk memperbaiki kesalahan atau menunjukkan situasi yang tidak dilihat wasit. Jika itu jelas-jelas sebuah kesalahan, dan memang benar adanya, lalu mengapa Mariani dibiarkan melakukan hal itu begitu saja," tambah dia.
Baca juga: Inter Milan dan Napoli berbagi poin setelah bermain imbang 1-1
Dalam catatan Football Italia, Conte bahkan menghabiskan begitu banyak waktu wawancaranya dengan marah mengomel tentang konsep protokol VAR sehingga dia hampir tidak punya banyak waktu untuk membahas permainan di lapangan.
“Saya katakan bahwa kami tidak akan datang ke sini hanya untuk sekedar menjadi rekan tanding melawan skuad terkuat di Serie A, jadi penting bagi kami untuk menghadapi mereka dengan kekuatan, karakter, menerima duel di seluruh lapangan," tambah dia.
Hasil seri ini secara matematis menguntungkan Partenopei karena tetap menjadi pemuncak klasemen Liga Italia dengan 26 poin menuju jeda internasional.
Namun, di sisi lain, satu poin melawan Nerazzurri membuat posisi mereka di puncak rawan digeser di pekan selanjutnya karena hanya selisih satu poin dari Atalanta, Fiorentina, Inter, dan Lazio di posisi kedua hingga kelima.
Di posisi keenam, Juventus juga menebar ancaman dengan hanya selisih dua poin setelah mereka memenangkan laga Derbi Turin melawan Torino dengan skor 2-0.
Baca juga: Hasil dan klasemen Liga Italia: persaingan tim papan atas makin ketat
"Ini adalah instrumen yang luar biasa, tetapi harus digunakan dengan jujur atau akan menimbulkan pikiran buruk," kata Conte, dikutip dari laman resmi Football Italia, Senin.
Pada pertandingan yang berakhir dengan skor 1-1 itu, Conte marah karena VAR terlalu mudah memberikan penalti kepada Inter pada menit ke-71 saat ada kontak tipis yang diberikan pemainnya Andre Frank Zambo Anguissa kepada Denzel Dumfries di kotak penalti.
Dalam hal ini, Conte memrotes VAR yang tak membatalkan penalti Inter karena menurutnya kontak di dalam kotak penalti itu ada "kesalahan" dari wasit utama, meskipun pada akhirnya sang algojo Hakan Calhanoglu tak mampu mencetak gol penalti karena tendangannya membentur tiang gawang.
“Entah VAR ada untuk memperbaiki kesalahan atau tidak. Kalau ada kesalahan harus turun tangan. Apa artinya ini? Itu benar-benar membuat saya marah, tapi itu berlaku untuk semua pelatih, harus turun tangan jika ada kesalahan," kata Conte.
“Secara logis, jika ada VAR, itu harus digunakan untuk memperbaiki kesalahan atau menunjukkan situasi yang tidak dilihat wasit. Jika itu jelas-jelas sebuah kesalahan, dan memang benar adanya, lalu mengapa Mariani dibiarkan melakukan hal itu begitu saja," tambah dia.
Baca juga: Inter Milan dan Napoli berbagi poin setelah bermain imbang 1-1
Dalam catatan Football Italia, Conte bahkan menghabiskan begitu banyak waktu wawancaranya dengan marah mengomel tentang konsep protokol VAR sehingga dia hampir tidak punya banyak waktu untuk membahas permainan di lapangan.
“Saya katakan bahwa kami tidak akan datang ke sini hanya untuk sekedar menjadi rekan tanding melawan skuad terkuat di Serie A, jadi penting bagi kami untuk menghadapi mereka dengan kekuatan, karakter, menerima duel di seluruh lapangan," tambah dia.
Hasil seri ini secara matematis menguntungkan Partenopei karena tetap menjadi pemuncak klasemen Liga Italia dengan 26 poin menuju jeda internasional.
Namun, di sisi lain, satu poin melawan Nerazzurri membuat posisi mereka di puncak rawan digeser di pekan selanjutnya karena hanya selisih satu poin dari Atalanta, Fiorentina, Inter, dan Lazio di posisi kedua hingga kelima.
Di posisi keenam, Juventus juga menebar ancaman dengan hanya selisih dua poin setelah mereka memenangkan laga Derbi Turin melawan Torino dengan skor 2-0.
Baca juga: Hasil dan klasemen Liga Italia: persaingan tim papan atas makin ketat
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: