Israel tewaskan tiga warga Palestina, lukai puluhan di Tepi Barat
Warga Palestina membawa jenazah gadis dua tahun, yang menurut medis tewas akibat serangan tank Israel di kamar jenazah di Beit Lahiya, Rabu (23/7). Pertempuran Gaza kembali berkobar Rabu kemarin, menggusur ribuan warga Palestina di wilayah porak poranda saat upaya Menteri Luar Negeri AS John Kerry menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas membuat kemajuan. Israel mulai melakukan penyerangan pada 8 Juli untuk menghalangi salvo roket oleh Hamas dan sekutunya, yang berjuang dibawah blokade ekonomi oleh Israel-Mesir terhadap Gaza dan dipicu oleh tindakan keras terhadap pendukung mereka di wilayah pendudukan Tepi Barat. (ANTARA FOTO/REUTERS/Finbarr O'Reilly/djo/14)
Militer Israel mengkonfirmasi tentara telah menggunakan "peralatan pembubar huru-hara" terhadap demonstran yang melemparkan batu dan bom api serta memblokir jalan dengan membakar ban, lapor Reuters.
Protes meletus setelah sekutu Presiden Palestina Mahmud Abbas Gerakan Fatah berbaris dari kota Tepi Barat Ramallah ke pinggir Yerusalem, sebagai protes terhadap Perang Israel terhadap pejuang Hamas di Gaza di mana korban tewas Palestina mencapai 760.
Seorang dokter di rumah sakit Ramallah mengatakan, tiga orang meninggal karena luka peluru, termasuk seorang pria berumur 20-an yang terluka di kepala, sementara sedikitnya 100 orang lainnya dirawat karena berbagai cedera setelah protes.
Radio Israel mengatakan, protes tampaknya menjadi yang terbesar sejak pemberontakan Palestina 2000-2005.
Pasukan Israel telah menewaskan dua warga Palestina lainnya pekan ini dalam konfrontasi kecil di Tepi Barat, wilayah yang dicaplok Israel bersama dengan Gaza dalam perang 1967.
Protes juga dilaporkan di Yerusalem, di mana polisi dihadapkan pada para demonstran Palestina di dan dekat dinding tua kota, termasuk di luar tempat suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.
Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan, beberapa petugas terluka oleh batu yang dilemparkan kepada mereka di Yerusalem dan sekitar 20 pengunjuk rasa ditangkap.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014