Dua jalur alternatif dibuka hindari jembatan ambruk di Ciamis
24 Juli 2014 21:37 WIB
Jembatan Cibaruyan Ambrol Sejumlah petugas menutup Jembatan Cibaruyan yang ambrol akibat tergerus air sungai di Kampung Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (24/7). Ambrolnya jembatan tersebut mengakibatkan jalur selatan yang menghubungkan Bandung-Garut-Tasikmalaya-Ciamis hingga Jawa Tengah dan sebaliknya itu macet karena akses jalur tersebut ditutup. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi) ()
Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jabar membuka dua jalur alternatif Pamoyanan dan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk menghindari jembatan di jalan nasional kawasan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jabar, yang ambruk, Kamis dini hari.
"Sembari menunggu perbaikan jembatan pengalihan arus ini diharapkan bisa meminimalkan kepadatan arus kendaraan," kata Kepala Polda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan usai meninjau jembatan yang tergerus longsor di Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Kamis.
Ia menuturkan, arus kendaraan lintas selatan Jabar dari arah Bandung sebagian dialihkan ke jalur alternatif Pamoyanan dan ke jalur lintas Kota Tasikmalaya.
Pengalihan itu, lanjut dia, untuk menghindari penumpukan kendaraan pemudik di jalur selatan Jabar kawasan Kabupaten Tasikmalaya.
Rekayasa jalur itu, kata dia, akan dilakukan sampai kondisi jembatan yang dilintasi jalan raya nasional Tasikmalaya Ciamis selesai diperbaiki dan aman dilalui kendaraan.
"Hingga saat ini belum bisa ditentukan kapan perbaikan jembatan selesai," kata Kapolda.
Jalur alternatif yang dibuka yakni lintas Pamoyanan-Suryalaya-Panjalu-Kawali lalu masuk ke kawasan Kota Ciamis hingga menembus Jawa Tengah.
Sedangkan kendaraan yang dialihkan ke Kota Tasikmalaya akan kembali masuk ke Jalan Raya Ciamis.
Longsor itu telah merusak sebagian pondasi jembatan ambrol dan membuat retakan jalan aspal.
Akibatnya jalan raya nasional antar provinsi itu ditutup karena bahaya jika dilewati kendaraan.
Sementara itu volume kendaraan pemudik lintas jalur selatan mulai meningkat.
Bahkan sejumlah titik di kawasan Kabupaten Tasikmalaya terjadi kepadatan kendaraan, seperti di jalur Gentong sempat terjadi antrean panjang kendaraan dari Bandung menuju Tasikmalaya.
(KR-FPM/M009)
"Sembari menunggu perbaikan jembatan pengalihan arus ini diharapkan bisa meminimalkan kepadatan arus kendaraan," kata Kepala Polda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan usai meninjau jembatan yang tergerus longsor di Desa Sukahaji, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Kamis.
Ia menuturkan, arus kendaraan lintas selatan Jabar dari arah Bandung sebagian dialihkan ke jalur alternatif Pamoyanan dan ke jalur lintas Kota Tasikmalaya.
Pengalihan itu, lanjut dia, untuk menghindari penumpukan kendaraan pemudik di jalur selatan Jabar kawasan Kabupaten Tasikmalaya.
Rekayasa jalur itu, kata dia, akan dilakukan sampai kondisi jembatan yang dilintasi jalan raya nasional Tasikmalaya Ciamis selesai diperbaiki dan aman dilalui kendaraan.
"Hingga saat ini belum bisa ditentukan kapan perbaikan jembatan selesai," kata Kapolda.
Jalur alternatif yang dibuka yakni lintas Pamoyanan-Suryalaya-Panjalu-Kawali lalu masuk ke kawasan Kota Ciamis hingga menembus Jawa Tengah.
Sedangkan kendaraan yang dialihkan ke Kota Tasikmalaya akan kembali masuk ke Jalan Raya Ciamis.
Longsor itu telah merusak sebagian pondasi jembatan ambrol dan membuat retakan jalan aspal.
Akibatnya jalan raya nasional antar provinsi itu ditutup karena bahaya jika dilewati kendaraan.
Sementara itu volume kendaraan pemudik lintas jalur selatan mulai meningkat.
Bahkan sejumlah titik di kawasan Kabupaten Tasikmalaya terjadi kepadatan kendaraan, seperti di jalur Gentong sempat terjadi antrean panjang kendaraan dari Bandung menuju Tasikmalaya.
(KR-FPM/M009)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: