Banten (ANTARA News) - Antrian para pemudik menuju penyeberangan ke Sumatera terjadi sekitar satu kilo meter setelah pintu tol Merak pada Kamis pagi, pukul 03.44 WIB.

Informasi kepadatan pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni sudah terinformasikan pada display di kilometer 65,500 yang menyatakan sudah terjadi kepadatan pada pukul 02.15 WIB.

Kepadatan itu sudah diprediksi Angkutan Sungai, Danau Penyeberangan (ASDP) Merak yang memperkirakan kepadatan mulai terjadi pada H-4 dan puncaknya diperkirakan pada H-1.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Yunus Lentanga kepada pers menyampaikan himbauannya agar truk ekspedisi tidak menyeberang pelabuhan Merak-Bakauheni mulai H-4 hingga H+4 Lebaran untuk mengantisipasi penumpukan dan kemacetan lalu lintas.

Sebelumnya, muncul imbauan agar pemudik berangkat pada siang hari karena yang menyeberang relatif lebih sedikit dibandingkan malam hari. Malam hari menjadi pilihan karena belum mulai puasa dan tidak kepanasan.

Akibatnya, kepadatan terjadi pada malam hari. ASDP Merak mengoperasikan 28 kapal ro-ro untuk melayani pemudik yang menuju Sumatera atau sebaliknya ke Jawa.

Antrian panjang agaknya akan terus terjadi setiap tahun, terutama pada hari besar, seperti Lebaran, jelang tahun baru dan libur panjang. Tingginya pengguna penyeberangan di kedua pulau tersebut memunculkan kembali akan pentingnya jembatan di Selat Sunda.

Albastha, mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan yang dalam perjalanan mudik ke Sumatera Barat menilai pembangunan jembatan Selat Sunda sudah tidak bisa ditawar lagi.

"Pada masa-masa sibuk, antrian panjang tidak terelakkan lagi. Ini pemborosan energi dan waktu," ujarnya. Ia berharap pembangunan bisa dimulai pada tahun ini ketika seorang pengusaha mengajukan proposal pada pemerintah.

Albastha tidak paham alasan penundaan, sementara info yang diperolehnya pihak swasta sudah bersedia melaksanakan pembangunan yang seharusnya menjadi kewajiban pemerintah.

Ia berharap pemerintah baru hasil pemilu 2014 bisa menyatukan Jawa dan Sumatera melalui sebuah jembatan yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia.

Sementara kondisi jalan tol Balaraja hingga Merak sudah memadai, aspal beton tidak berlubang dan terdapat peringatan hati-hati melalui layar lebar. (E007/S004)