SKSG UI sosialisasi penerapan "net zero emission" di Lombok
9 November 2024 13:15 WIB
SKSG UI melaksanakan pengabdian masyarakat Program Smart Green 2024 dengan sosialisasi penerapan Net Zero Emission kepada pemangku kepentingan dan UMKM di Lombok. (ANTARA/ Foto: dok SKSG UI)
Depok (ANTARA) - Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) melaksanakan pengabdian masyarakat Program Smart Green 2024 dengan sosialisasi penerapan Net Zero Emission kepada pemangku kepentingan dan UMKM di Lombok.
Ketua Program yang juga Dosen SKSG UI Lin Yola, Ph.D di Depok, Sabtu, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu aksi agenda mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang mensosialisasikan pentingnya pemahaman dan kesadaran gaya hidup hijau dan cinta lingkungan di kalangan pemangku kepentingan.
Kampanye Smart Green merupakan program yang diinisiasi sejak tahun 2021, dengan merangkul akademisi dan non-akademisi, baik nasional maupun internasional.
Baca juga: SKSG UI edukasi program Smart Green 2024 di SDN Rawamangun
Program Smart Green ini merupakan aksi sivitas akademika dalam mengupayakan sosialisasi penerapan gaya hidup hijau yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga cerdas.
Program ini dilaksanakan secara berkesinambungan yang melibatkan lintas pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, akademisi, pihak swasta, NGO, dan masyarakat.
Beberapa kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi pada lingkungan sekolah menengah atas dan sekolah dasar, lingkungan RT/RW, dan lingkungan masyarakat pesisir Jakarta.
Selain kampanye, program ini juga menyelenggarakan aksi penghijauan dengan penanaman bibit unggul buah lokal di pekarangan sekolah dan rumah.
“Tahun ini, kampanye kita lakukan dengan sosialisasi dan pendampingan Penerapan Net Zero Emission di kalangan pemangku kepentingan dan pelaku UMKM di Lombok, dengan menggandeng mitra Universitas Terbuka, Dinas Perindustrian NTB, Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat, serta para pelaku UMKM," kata Lin Yola.
Ia mengatakan program ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi penerapan gaya hidup hijau dan cinta lingkungan di kalangan masyarakat, serta dapat dilanjutkan pada kawasan lainnya di Indonesia.
Tuti, pengrajin keramik rumahan di Lombok Barat menilai kegiatan yang sangat bagus untuk mengajak para pelaku UMKM untuk menanamkan kesadaran cinta lingkungan dengan cara mengurangi tingkat polusi udara yang dihasilkan dari kegiatan industri kecil atau perumahan di lingkungan kami.
"Semoga ke depannya dapat dilakukan dengan skala yang lebih luas lagi dan dapat menjadi contoh bagi sektor UMKM lain juga," katanya.
Baca juga: SKSG UI ajak warga jaga data pribadi di Internet
Baca juga: SKSG UI: Diskusi forum lahirkan ide untuk majukan bangsa
Sosialisasi ini juga dilaksanakan dengan diskusi interaktif dengan pegawai dinas yang menangani UMKM Lombok tentang pentingnya pengelolaan limbah industri kecil menengah di kalangan masyarakat.
“Kegiatan ini sangat positif untuk membangun kesadaran aparat pemerintahan dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, bukan hanya mementingkan target ekonomi industri kecil dan menengah," kata Nining Suryani, S.Pd., M.M, Dosen Universitas Terbuka NTB.
Ketua Program yang juga Dosen SKSG UI Lin Yola, Ph.D di Depok, Sabtu, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu aksi agenda mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang mensosialisasikan pentingnya pemahaman dan kesadaran gaya hidup hijau dan cinta lingkungan di kalangan pemangku kepentingan.
Kampanye Smart Green merupakan program yang diinisiasi sejak tahun 2021, dengan merangkul akademisi dan non-akademisi, baik nasional maupun internasional.
Baca juga: SKSG UI edukasi program Smart Green 2024 di SDN Rawamangun
Program Smart Green ini merupakan aksi sivitas akademika dalam mengupayakan sosialisasi penerapan gaya hidup hijau yang bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga cerdas.
Program ini dilaksanakan secara berkesinambungan yang melibatkan lintas pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, akademisi, pihak swasta, NGO, dan masyarakat.
Beberapa kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi pada lingkungan sekolah menengah atas dan sekolah dasar, lingkungan RT/RW, dan lingkungan masyarakat pesisir Jakarta.
Selain kampanye, program ini juga menyelenggarakan aksi penghijauan dengan penanaman bibit unggul buah lokal di pekarangan sekolah dan rumah.
“Tahun ini, kampanye kita lakukan dengan sosialisasi dan pendampingan Penerapan Net Zero Emission di kalangan pemangku kepentingan dan pelaku UMKM di Lombok, dengan menggandeng mitra Universitas Terbuka, Dinas Perindustrian NTB, Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat, serta para pelaku UMKM," kata Lin Yola.
Ia mengatakan program ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi penerapan gaya hidup hijau dan cinta lingkungan di kalangan masyarakat, serta dapat dilanjutkan pada kawasan lainnya di Indonesia.
Tuti, pengrajin keramik rumahan di Lombok Barat menilai kegiatan yang sangat bagus untuk mengajak para pelaku UMKM untuk menanamkan kesadaran cinta lingkungan dengan cara mengurangi tingkat polusi udara yang dihasilkan dari kegiatan industri kecil atau perumahan di lingkungan kami.
"Semoga ke depannya dapat dilakukan dengan skala yang lebih luas lagi dan dapat menjadi contoh bagi sektor UMKM lain juga," katanya.
Baca juga: SKSG UI ajak warga jaga data pribadi di Internet
Baca juga: SKSG UI: Diskusi forum lahirkan ide untuk majukan bangsa
Sosialisasi ini juga dilaksanakan dengan diskusi interaktif dengan pegawai dinas yang menangani UMKM Lombok tentang pentingnya pengelolaan limbah industri kecil menengah di kalangan masyarakat.
“Kegiatan ini sangat positif untuk membangun kesadaran aparat pemerintahan dan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, bukan hanya mementingkan target ekonomi industri kecil dan menengah," kata Nining Suryani, S.Pd., M.M, Dosen Universitas Terbuka NTB.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: