"Bedah kampung ini sebagai upaya mengatasi wilayah-wilayah padat penduduk. Nantinya di RW 12 Tanah Tinggi ini akan dilakukan pembangunan hunian vertikal dan penataan kawasan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di situ," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Chaidir di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: DKI tampung usulan bedah rumah terdampak kebakaran di Kampung Bali
Chaidir menjelaskan di kawasan ini banyak warga hidup dalam ruang terbatas bahkan tidak memiliki ruang tidur cukup di rumah.Baca juga: DKI tampung usulan bedah rumah terdampak kebakaran di Kampung Bali
Penataan ini berupa pembangunan hunian vertikal yang tentunya membutuhkan kesepakatan bersama warga, diantaranya melalui penganggaran dari Baznas (Bazis) Jakarta Pusat sebesar Rp1,25 miliar.
Baca juga: Bedah kawasan ubah permukiman di Jaksel jadi kampung tangguh bencana
Secara teknis, kegiatan penataan berupa pembangunan rumah warga menjadi hunian vertikal dan menata kawasan dengan berbagai fasilitas serta dilengkapi ruang terbuka untuk ruang interaksi warga.Baca juga: Bedah kawasan ubah permukiman di Jaksel jadi kampung tangguh bencana
Namun, penataan tersebut membutuhkan kesadaran warga untuk sama-sama sepakat karena membutuhkan konsolidasi lahan.
Baca juga: Heru serahkan kunci rumah warga hasil Program Bebenah Kampung
Terkait rencana tersebut, Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) Jakarta Pusat sudah melalukan studi perencanaan kawasan permukiman padat sejak 2012 lalu.Baca juga: Heru serahkan kunci rumah warga hasil Program Bebenah Kampung