Tenis
Zheng tekuk Krejcikova untuk amankan tempat di babak puncak WTA Finals
9 November 2024 09:05 WIB
Petenis China Zheng Qinwen bereaksi setelah mendapatkan poin dalam pertandingan perempat final China Open melawan petenis Rusia Mirra Andreeva di Beijing, Jumat (4/10/2024). ANTARA/AFP/Jade Gao/am.
Jakarta (ANTARA) - Juara Olimpiade Paris Zheng Qinwen terus menunjukkan dominasinya di dunia tenis dengan mengalahkan Barbora Krejcikova 6-3, 7-5 di semifinal WTA Finals Riyadh, Jumat (8/11).
Dalam penampilan pertamanya di turnamen akhir tahun yang bergengsi itu, petenis berusia 22 tahun asal China tersebut melaju ke final, Sabtu.
Zheng yang menempati unggulan ketujuh telah memenangi 31 dari 36 pertandingan sejak Wimbledon, menjadi yang terbanyak di antara para petenis WTA Tour dalam rentang waktu itu.
"Saya tahu setelah Wimbledon saya mengalami kesulitan besar. Saya tidak tampil baik di Roland Garros. Saya tidak tampil baik di Wimbledon. Saya pikir semuanya ada alasannya," kata Zheng, dikutip dari WTA, Sabtu.
"Setelah itu, meskipun saya adalah juara Olimpiade, saya mencoba menjaga mentalitas saya tetap stabil, tidak santai. Sepertinya itu berhasil. Saya masih menjaga motivasi saya cukup tinggi."
Baca juga: Swiatek gagal lolos ke semifinal WTA Finals
Krejcikova, satu-satunya pemain non-Top 10 dalam undian tunggal, tampak kelelahan beberapa kali, namun tidak mengejutkan mengingat ia hanya memainkan enam pertandingan dalam tiga bulan, dan harus mundur di Ningbo karena cedera punggung.
Pada beberapa kesempatan ia ditekan, Zheng berhasil keluar dari kesulitan dengan melakukan servis keras. Ia melakukan tiga ace dalam perjalanannya untuk memimpin 3-0. Strategi Krejcikova adalah masuk ke net jika memungkinkan, tetapi kekuatan Zheng tidak cukup sering memungkinkannya melalukan hal tersebut.
Melakukan servis pada kedudukan 2-5, Krejcikova menyelamatkan dua set point untuk tetap bertahan di set pertama. Zheng mengonversi set ketiganya satu gim kemudian, dengan tepat, dengan sebuah ace.
Zheng mematahkan servis Krejcikova pada gim pertama dan ketiga set ketiga dan unggul 3-0 lagi. Krejcikova membalas dengan break, hingga ia menyamakan kedudukan di set tersebut.
Krejcikova melakukan kesalahan fatal saat melakukan servis pada kedudukan 5-5, ia melakukan pukulan forehand yang terlalu panjang.
Hal itu membuat Zheng harus melakukan servis untuk memenangi pertandingan. Setelah menyelamatkan break point, ia mengonversi match point keduanya.
Zheng kembali mengukir sejarah untuk negaranya.
Dengan rekor menang-kalah 52-17 tahun ini, ia adalah petenis China pertama di Era Open yang menorehkan 50 kemenangan tingkat WTA dalam satu tahun kalender. Ia adalah petenis Asia kedua yang mencapai final tunggal di WTA Finals setelah Li Na (2013).
Baca juga: Rybakina kalahkan petenis No.1 Sabalenka di WTA Finals
Baca juga: Zheng Qinwen melaju ke semifinal WTA Finals setelah kalahkan Paolini
Dalam penampilan pertamanya di turnamen akhir tahun yang bergengsi itu, petenis berusia 22 tahun asal China tersebut melaju ke final, Sabtu.
Zheng yang menempati unggulan ketujuh telah memenangi 31 dari 36 pertandingan sejak Wimbledon, menjadi yang terbanyak di antara para petenis WTA Tour dalam rentang waktu itu.
"Saya tahu setelah Wimbledon saya mengalami kesulitan besar. Saya tidak tampil baik di Roland Garros. Saya tidak tampil baik di Wimbledon. Saya pikir semuanya ada alasannya," kata Zheng, dikutip dari WTA, Sabtu.
"Setelah itu, meskipun saya adalah juara Olimpiade, saya mencoba menjaga mentalitas saya tetap stabil, tidak santai. Sepertinya itu berhasil. Saya masih menjaga motivasi saya cukup tinggi."
Baca juga: Swiatek gagal lolos ke semifinal WTA Finals
Krejcikova, satu-satunya pemain non-Top 10 dalam undian tunggal, tampak kelelahan beberapa kali, namun tidak mengejutkan mengingat ia hanya memainkan enam pertandingan dalam tiga bulan, dan harus mundur di Ningbo karena cedera punggung.
Pada beberapa kesempatan ia ditekan, Zheng berhasil keluar dari kesulitan dengan melakukan servis keras. Ia melakukan tiga ace dalam perjalanannya untuk memimpin 3-0. Strategi Krejcikova adalah masuk ke net jika memungkinkan, tetapi kekuatan Zheng tidak cukup sering memungkinkannya melalukan hal tersebut.
Melakukan servis pada kedudukan 2-5, Krejcikova menyelamatkan dua set point untuk tetap bertahan di set pertama. Zheng mengonversi set ketiganya satu gim kemudian, dengan tepat, dengan sebuah ace.
Zheng mematahkan servis Krejcikova pada gim pertama dan ketiga set ketiga dan unggul 3-0 lagi. Krejcikova membalas dengan break, hingga ia menyamakan kedudukan di set tersebut.
Krejcikova melakukan kesalahan fatal saat melakukan servis pada kedudukan 5-5, ia melakukan pukulan forehand yang terlalu panjang.
Hal itu membuat Zheng harus melakukan servis untuk memenangi pertandingan. Setelah menyelamatkan break point, ia mengonversi match point keduanya.
Zheng kembali mengukir sejarah untuk negaranya.
Dengan rekor menang-kalah 52-17 tahun ini, ia adalah petenis China pertama di Era Open yang menorehkan 50 kemenangan tingkat WTA dalam satu tahun kalender. Ia adalah petenis Asia kedua yang mencapai final tunggal di WTA Finals setelah Li Na (2013).
Baca juga: Rybakina kalahkan petenis No.1 Sabalenka di WTA Finals
Baca juga: Zheng Qinwen melaju ke semifinal WTA Finals setelah kalahkan Paolini
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: