Kigali (ANTARA) - Rwanda mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza pada Kamis (7/11), dalam upaya untuk mendukung kebutuhan bantuan yang meningkat di wilayah tersebut, menurut sebuah pernyataan dari kantor juru bicara pemerintah Rwanda.

Menurut pernyataan itu, donasi itu bertujuan untuk mendukung upaya bantuan internasional yang sedang berlangsung. Bantuan tersebut berbobot lebih dari 19 ton, yang terdiri dari makanan (termasuk makanan kaya nutrisi untuk anak-anak), obat-obatan, dan perlengkapan medis.

"Rwanda mendukung diakhirinya konflik dan perlindungan terhadap kehidupan warga sipil," ujar pernyataan tersebut.
Orang-orang berada di reruntuhan bangunan yang hancur karena serangan udara Israel di kamp Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 7 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Marwan Dawood)


Data dari Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP) menunjukkan bahwa tiga perempat penduduk Gaza saat ini bergantung pada bantuan pangan untuk bertahan hidup.

Saat ekonomi Gaza berada di ambang kehancuran, barang-barang kebutuhan pokok kini menjadi hal yang sangat mewah bagi banyak warga, dan mereka yang paling rentan memikul beban yang semakin berat

"Seluruh penduduk Palestina di Gaza utara menghadapi risiko kematian yang sangat tinggi akibat penyakit, kelaparan, dan kekerasan," menurut sebuah pernyataan gabungan yang ditandatangani oleh para kepala dari 15 lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), WFP, dan kelompok-kelompok bantuan lainnya.