Jakarta (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berupaya untuk mempercepat pencapaian target pembangunan melalui kolaborasi dengan pihak swasta, salah satunya Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia).

CCEP Indonesia tengah menginisiasi program WAWASAN Nusantara (WASH Management, Waste Management, and Nutrition for Nusantara) untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan air, sanitasi, dan sampah, serta peningkatan nutrisi di di Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat.

Kepala Bidang Ekonomi & Sumber Daya Alam Bappeda Jabar Eka Jatnika Sundana di Jakarta, Jumat, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Program-program seperti WAWASAN Nusantara, yang menggunakan pendekatan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sangat penting dalam mempercepat pencapaian target pembangunan. Kami mengapresiasi inisiatif CCEP Indonesia dan berharap dapat melihat lebih banyak kemitraan seperti ini di masa depan,” ucapnya.

Camat Tegalwaru Bunawan mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik program WAWASAN Nusantara tersebut karena program pendahulunya, WASH+, telah membawa perubahan positif bagi masyarakat Kutamaneuh.

Baca juga: Pembangunan BRT Bandung Raya terus dimatangkan

“Kami optimistis bahwa WAWASAN Nusantara akan memperluas manfaat ini dan berkontribusi pada peningkatan ketahanan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.

Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa program tersebut merupakan perluasan program WASH+ (Water Access, Sanitation and Hygiene+) yang sebelumnya diterapkan di Desa Kutamaneuh.

Ia menuturkan bahwa program WAWASAN Nusantara mencakup pengelolaan sampah padat dan cair, peningkatan nutrisi masyarakat melalui pengembangan pertanian skala rumah tangga, dan pemberdayaan usaha mikro yang berbasis pada pengelolaan sampah dan produk pertanian.

“Pengembangan program ini tidak hanya meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi, tetapi juga meningkatkan kesehatan melalui perbaikan gizi dan menciptakan peluang ekonomi melalui usaha mikro berbasis sampah dan pertanian, sehingga dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini,” ujarnya.

Karina menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mendorong pembangunan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan, sehingga juga dapat mempercepat pencapaian target pembangunan berkelanjutan pada 2030.

“Kami berharap pengembangan program WASH+ menjadi WAWASAN Nusantara dapat memberikan dampak yang komprehensif dan positif. Pendekatan terpadu yang menghubungkan pengelolaan air, sanitasi, sampah, dan nutrisi sangat penting untuk menciptakan dampak berkelanjutan dan mendukung target pembangunan nasional,” imbuhnya.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar: Belum ada detail rencana pembangunan pabrik Apple
Baca juga: KLH dukung percepatan pembangunan PSEL tangani isu sampah di Jabar