MUI imbau masyarakat bijak sikapi hasil Pemilu Presiden
23 Juli 2014 13:29 WIB
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan), menyampaikan pidato di atas geladak sebuah kapal Phinisi yang bersandar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (22/7) malam. KPU menetapkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019 setelah memenangkan Pilpres tahun 2014 dengan mendapatkan 53,15 persen atau 70.633.576 suara melampaui pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang meraih 46,85 persen atau 62.262.844 suara. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Ternate, Maluku Utara (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara, Yamin Hadad, mengimbau masyarakat di daerah itu bijak dan arif dalam menyikapi hasil Pemilu Presiden 2014.
Joko Widodo dengan pasangannya, Jusuf Kalla, ditetapkan KPU sebagai peraih suara terbanyak Pemilu Presiden 2014.
Pengumuman itu setelah melalui proses yang demokratis. "Masyarakat harus menerimanya dengan jiwa besar, karena dalam pilpres sudah pasti harus ada yang kalah dan ada yang menang," katanya, di Ternate, Rabu.
Hadad juga mengimbau pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak meluapkan kegembiraan atas kemenangan pasangan itu secara berlebihan, yang justru bisa memicu ketersinggungan pihak lain.
"Begitu pula, pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tak mengekspresikan kekecewaan mereka atas kekalahan pasangan capres/cawapres itu dengan tindakan yang dapat mengganggu kamtibmas," ujarnya.
Menurut dia, pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa harus kembali bersatu dan mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden terpilih memimpin bangsa Indonesia ini lima tahun ke depan.
Joko Widodo dengan pasangannya, Jusuf Kalla, ditetapkan KPU sebagai peraih suara terbanyak Pemilu Presiden 2014.
Pengumuman itu setelah melalui proses yang demokratis. "Masyarakat harus menerimanya dengan jiwa besar, karena dalam pilpres sudah pasti harus ada yang kalah dan ada yang menang," katanya, di Ternate, Rabu.
Hadad juga mengimbau pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak meluapkan kegembiraan atas kemenangan pasangan itu secara berlebihan, yang justru bisa memicu ketersinggungan pihak lain.
"Begitu pula, pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tak mengekspresikan kekecewaan mereka atas kekalahan pasangan capres/cawapres itu dengan tindakan yang dapat mengganggu kamtibmas," ujarnya.
Menurut dia, pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa harus kembali bersatu dan mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden terpilih memimpin bangsa Indonesia ini lima tahun ke depan.
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: