Beroperasinya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dikembangkan Geo Dipa juga memberikan pendapatan ke daerah dan dampak ganda (multiplier effect) bagi kehidupan masyarakat sekitar, di antaranya melalui serapan tenaga kerja, kesempatan berusaha, kesempatan berkarir, pendidikan dan pelatihan, dan pemberian beasiswa.
"Pendapatan daerah untuk panas bumi dari Jawa Barat, dari Kabupaten Bandung saja ya, jadi sekitar Rp2 miliar dari Geo Dipa saja," ujarnya.
Geo Dipa adalah BUMN yang merupakan Special Mission Vehicle (SMV) di bawah pembinaan dan pengawasan Kementerian Keuangan yang bertugas memanfaatkan energi panas bumi menjadi listrik.
Geo Dipa telah mengembangkan PLTP Patuha unit 1 dan PLTP Dieng unit 1, dan akan membangun PLTP Patuha dan Dieng unit 2.
"Keberadaan kita di sana harus memberikan added value kepada masyarakat sekitar. Itu yang harus dipahami oleh mereka dan kami berikan pembelajaran tentang panas bumi jangan sampai salah mengerti. Jangan sampai ada asumsi-asumsi liar yang itu dijadikan isu membuat pembicaraan tidak harmonis," ujarnya.Geo Dipa telah mengembangkan PLTP Patuha unit 1 dan PLTP Dieng unit 1, dan akan membangun PLTP Patuha dan Dieng unit 2.
Menurut dia, sumber energi panas bumi sebenarnya tidak hanya mengandalkan area vulkanik. Beberapa sumur-sumur minyak bumi yang sudah kosong dan tidak produktif, tapi punya high temperature dan high pressure, bisa dikonversi menjadi sumur panas bumi yang menghasilkan tenaga listrik.
"Itu bisa, teknologinya sudah ada. memang masih mahal tapi sudah proven. Nah Indonesia punya sumur yang nganggur itu puluhan ribu. Memang tidak semua bisa jadi geotermal, tapi beberapa bisa dikonversi," ujarnya.