Jakarta (ANTARA) - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka resmi melantik pengurus pimpinan dan majelis pembimbing Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM) tingkat nasional masa bakti 2024-2029 di Kantor BPOM, Jakarta, Jumat.

Pengurus Pimpinan Saka POM Tingkat Nasional masa bakti 2024-2029 terdiri atas Ema Setyawati sebagai ketua, Nurvika Widyaningrum dan Nova Emelda sebagai wakil ketua, Irwansyah dan Antonius Tarigan sebagai sekretaris, Sutrisno sebagai wakil sekretaris, serta Ali Muharam sebagai bendahara.

Baca juga: Kwarnas imbau Mendikbudristek revisi peraturan pelaksanaan pramuka

Pengurus Pimpinan Saka POM mengawal enam bidang kerja, yaitu Bidang Hukum dan Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan, Kerja Sama dan Kemitraan, Krida Pengujian Sederhana Obat dan Makanan, Krida Pemantauan Obat dan Makanan, serta Krida Informasi Obat dan Makanan.

Sementara itu, Kepala BPOM, Taruna Ikrar dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Saka POM untuk masa bakti 2024-2029.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso mengatakan Saka POM memiliki peran dalam mengedukasi dan menyebarkan pesan mengenai pentingnya makanan, minuman, dan obat-obatan yang sehat dan berkualitas kepada masyarakat, terutama generasi muda.

"Pramuka ini menyiapkan, membangun dan mendidik generasi muda untuk membangun karakter integritas generasi ke depannya agar lebih baik. Tentu, salah satu integritas yang baik itu dari masalah kualitas, kualitas diawali dari masalah makanan, minuman, dan obat-obatan," katanya.

Kepala BPOM sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Saka POM, Taruna Ikrar mengatakan pihaknya berupaya memaksimalkan potensi Pramuka melalui Saka POM untuk mengawasi dan menyebarkan informasi terkait keamanan obat dan makanan, mengingat jaringannya yang telah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Kwarnas: Pengelola Pramuka harus makin adaptif dengan perubahan zaman

Baca juga: Komite Kepramukaan Dunia apresiasi gerakan Pramuka Indonesia


"Peran ksatria dari Pramuka dan jiwa ksatria dari Pramuka ini sangat kita butuhkan untuk menumpas, baik makanan, skin care ilegal, termasuk obat-obatan yang berbahaya," katanya.

Ia juga mendorong Saka POM dalam mendukung upaya meningkatkan derajat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penopang ekonomi nasional.

"Kita tentu butuh bantuan dari Kwartir Nasional untuk mendukung misi ini untuk menaikkan derajat UMKM, usaha mikro kecil menjadi menengah kalau bisa suatu ketika menjadi usaha besar dan itu menjadi penopang ekonomi nasional kita," ujar Taruna.