Kupang (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung (PPG) Lewotobi Laki-Laki mencatat sejak pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita terdapat empat kali erupsi dengan ketinggian kolom abu mulai dari 2.500 hingga 8.000 meter.

"Empat kali erupsi terjadi di puncak gunung Lewotobi dengan ketinggian kolom abu berkisar antara 2.500 hingga 8.000 meter," kata petugas pos pemantau gunung Lewotobi Laki-Laki, Emanuel Rofinus Bere dalam laporannya yang diterima di Kupang, Jumat.

Baca juga: Zona bahaya akan diperluas jadi 10 km imbas erupsi dahsyat Lewotobi

Baca juga: Awan panas erupsi Lewotobi masih membahayakan keselamatan penerbangan


Dia menjelaskan dalam erupsi tersebut secara visual gunung jelas hingga kabut 0-III, sementara asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2500-8000 meter di atas puncak kawah.

Erupsi tersebut juga mengeluarkan warna asap yang kelabu. Selain itu, juga aliran lava ke arah timur laut bergerak sejauh lk 4.340 meter dari pusat erupsi.

Dari sisi kegempaan terdapat empat kali letusan dengan amplitudo 14.8-47.3 milimeter dengan durasi 120 hingga 3.156 detik.

Sementara itu, untuk hembusan berjadi tiga kali dengan amplitudo 3.7-37 milimeter dengan durasi 27 hingga 55 detik.

Dengan kondisi tersebut, Badan Geologi menyatakan bahwa saat ini gunung tersebut masih berada pada status level IV atau Awas.

Sehingga, Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar kaki Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari puncak erupsi gunung itu.

Baca juga: Hujan abu vulkanik turun di sekitar Gunung Lewotobi pada Jumat Siang

Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Masyarakat yang terdampak hujan debu Gunung Lewotobi laki-laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.