Masyarakat Polman diminta agar jangan mau jadi korban politik
23 Juli 2014 01:33 WIB
Prabowo Tolak Hasil Pilpres. Capres Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie (kanan) dan Mantan Ketum PPP Suryadharma Ali (kiri) sebelum memberikan pernyataan menyingkapi pengumuman hasil Pilpres 2014 di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7). Prabowo Subianto menolak hasil Pilpres 2014. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Mamuju (ANTARA News) - Forum Persaudaraan Pemuda Sulawesi Barat (FPPS) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) mengajak masyarakat di Kabupaten Polman Provinsi Sulawesi Barat agar jangan mau jadi korban politik.
"Jangan mau jadi korban politik dalam menyikapi pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, masyarakat mesti menjaga ketentraman dan kedamaian," kata Ketua FPPS Kabupaten Polman, Basri SPd I di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, masyarakat jangan mau terjebak konflik kepentingan elit politik di Pilpres, tetapi menyikapi hasil Pilpres dengan wajar dan damai.
"Jangan sampai masyarakat menjadi korban karena kepentingan elit politik itu, mari tetap memelihara kondisi agar tetap berlansung aman dan damai serta demokrasi tetap terjaga dan terpelihara," katanya.
Menurut dia, masyarakat mesti mempercayakan kepada KPU sebagai penyelenggara Pilpres dalam menetapkan hasil Pilpres.
"Dan apapun hasilnya yang ditetapkan KPU harus diterima karena itu adalah aturan yang berlaku di negara kita," katanya.
KPU telah memutuskan, untuk menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2014 nomor urut 2, Ir. H. Joko Widodo dan Drs. Muhammad Jusuf Kalla dengan perolehan suara 70.997.833 atau 53,15 persen dari total suara sah.
Keputusan tersebut berlaku sejak ditetapkan pada 22 Juli 2014 di Jakarta, dengan tembusan kepada Pimpinan MPR, Pimpinan DPR, Pimpinan DPD, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono serta pimpinan parpol atau gabungan parpol pengusung pasangan calon. (*)
"Jangan mau jadi korban politik dalam menyikapi pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, masyarakat mesti menjaga ketentraman dan kedamaian," kata Ketua FPPS Kabupaten Polman, Basri SPd I di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, masyarakat jangan mau terjebak konflik kepentingan elit politik di Pilpres, tetapi menyikapi hasil Pilpres dengan wajar dan damai.
"Jangan sampai masyarakat menjadi korban karena kepentingan elit politik itu, mari tetap memelihara kondisi agar tetap berlansung aman dan damai serta demokrasi tetap terjaga dan terpelihara," katanya.
Menurut dia, masyarakat mesti mempercayakan kepada KPU sebagai penyelenggara Pilpres dalam menetapkan hasil Pilpres.
"Dan apapun hasilnya yang ditetapkan KPU harus diterima karena itu adalah aturan yang berlaku di negara kita," katanya.
KPU telah memutuskan, untuk menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2014 nomor urut 2, Ir. H. Joko Widodo dan Drs. Muhammad Jusuf Kalla dengan perolehan suara 70.997.833 atau 53,15 persen dari total suara sah.
Keputusan tersebut berlaku sejak ditetapkan pada 22 Juli 2014 di Jakarta, dengan tembusan kepada Pimpinan MPR, Pimpinan DPR, Pimpinan DPD, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono serta pimpinan parpol atau gabungan parpol pengusung pasangan calon. (*)
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: