Rumah penitipan anak di Mataram ludes terbakar
22 Juli 2014 23:27 WIB
ilustrasi Kebakaran Makassar Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di Kelurahan Ballaparang Makassar, Sulsel, Senin (14/7). Kebakaran yang menghanguskan empat rumah tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan petugas berwajib. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang) ()
Mataram (ANTARA News) - Rumah penitipan anak yang dihuni Rukayah (65), di Jalan A R Hakim Nomor 21 Kelurahan Karang Bedil, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, ludes terbakar pada Selasa malam, sekitar pukul 21.00 Wita.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kondisi rumah yang sehari-hari dijadikan seluruh atap dan jendela tempat penitipan dan bermain anak tersebut hancur, sehingga kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Kebakaran tersebut diduga akibat hubungan arus pendek listrik.
"Saya melihat ada percikan bunga api di atap rumah, seketika saya langsung keluar rumah menggunakan tongkat meskipun dalam kondisi sakit," kata Rukayah ketika dikerumuni warga yang menyaksikan musibah tersebut.
Ketika peristiwa kebakaran itu terjadi, Rukayah seorang diri di dalam rumah, sedangkan anggota keluarganya yang lain sedang melaksanakan salat Tarawih.
Warga yang melihat kobaran api di atap rumah yang terletak di pinggir jalan raya itu kemudian mencoba untuk memberikan pertolongan, namun api semakin berkobar.
Enam unit kendaraan pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram, tiba di lokasi kejadian untuk memadamkan api.
Dua unit kendaraan "water canon" milik Kepolisian Daerah (Polda) NTB juga dikerahkan untuk membantu pemadaman api.
Api kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.30 Wita.
Peristiwa kebakaran tersebut menyedot perhatian ratusan warga. Mereka berkumpul di tengah jalan melihat api yang masih berkobar meskipun sudah disemprot air oleh petugas pemadam kebakaran.
Puluhan aparat kepolisian dari Polres Mataram, juga dikerahkan untuk mengamankan lokasi kejadian.(*)
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kondisi rumah yang sehari-hari dijadikan seluruh atap dan jendela tempat penitipan dan bermain anak tersebut hancur, sehingga kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Kebakaran tersebut diduga akibat hubungan arus pendek listrik.
"Saya melihat ada percikan bunga api di atap rumah, seketika saya langsung keluar rumah menggunakan tongkat meskipun dalam kondisi sakit," kata Rukayah ketika dikerumuni warga yang menyaksikan musibah tersebut.
Ketika peristiwa kebakaran itu terjadi, Rukayah seorang diri di dalam rumah, sedangkan anggota keluarganya yang lain sedang melaksanakan salat Tarawih.
Warga yang melihat kobaran api di atap rumah yang terletak di pinggir jalan raya itu kemudian mencoba untuk memberikan pertolongan, namun api semakin berkobar.
Enam unit kendaraan pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram, tiba di lokasi kejadian untuk memadamkan api.
Dua unit kendaraan "water canon" milik Kepolisian Daerah (Polda) NTB juga dikerahkan untuk membantu pemadaman api.
Api kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.30 Wita.
Peristiwa kebakaran tersebut menyedot perhatian ratusan warga. Mereka berkumpul di tengah jalan melihat api yang masih berkobar meskipun sudah disemprot air oleh petugas pemadam kebakaran.
Puluhan aparat kepolisian dari Polres Mataram, juga dikerahkan untuk mengamankan lokasi kejadian.(*)
Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: